Senin, 30 November 2009

"...ya angkat sedikit.....wow sexy!...."

"....ya angkat sedikit dagunya...bibir setengah terbuka...wow sexy!....". Senyum tersipu, pinggul agak ditonjolkan ke samping, pandangan mata tajam ke arah kamera, tertawa lepas, tahan matanya, berdiri tegap, senyum sambil melihat ke arah softbox, kaki kiri agak ditekuk ke bawah, tahan sebentar, kepala disandarkan ke sofa....dan seterusnya.

Tanpa bermaksud untuk melecehkan kaum hawa, sekumpulan kata-kata di atas adalah kata-kata yang sering saya gunakan untuk mengarahkan klien di studio agar berpose sesuai seperti yang saya inginkan. Secara lengkapnya pernah saya uraikan pada artikel terkait.

Bermacam-macam cara yang dilakukan oleh seorang fotografer dalam mengarahkan kliennya. Ada yang terus-menerus berteriak menyemangati, ada yang suka memperagakan sendiri pose yang diinginkannya untuk diikuti sang model, ada yang senang sambil menyentuh...., ada yang senang mengarahkan dari jauh sambil sedikit bicara.

Begitu pula respon dari seorang klien, ada yang malu-malu, ada yang cerewet, ada yang nggak percaya diri sampai salah tingkah, yang luwes seperti yang diinginkan sang fotografer, atau malah yang menawarkan diri untuk berpose atau bergaya sendiri. Ini yang biasanya disukai fotografer.

Senang rasanya bisa bertemu berbagai macam karakter orang dan belajar sesuatu yang baru dari mereka, serta terus mencoba berpikir kreatif bagaimana caranya agar photo session yang mereka jalani ini bisa berlangsung dengan menyenangkan.



Foto : Tukangpoto

Sabtu, 28 November 2009

Fotojurnalisme

Fotojurnalisme adalah cabang dari ilmu jurnalisme yang menggunakan media fotografi sebagai media penyampaian berita. Kadar obyektifitas berita yang bisa disampaikan oleh seorang fotojurnalis dapat begitu berbeda dengan rekannya yang menyampaikan berita lewat media tulis. Berita yang disampaikan lewat foto-foto jauh lebih obyektif karena langsung bercerita lewat gambar-gambar sehingga tidak bisa disisipi pandangan subyektif dari sang pembuat berita.

Berita yang disampaikan oleh sebuah surat kabar akan semakin kuat dampaknya bila disertai dengan foto-foto berita yang dapat meyakinkan para pemirsanya.

Tugas dari seorang fotojurnalis seringkali membutuhkan tanggung jawab yang berat walaupun kadang juga membahayakan nyawa mereka sendiri hanya untuk mengantarkan berita sehingga kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar kita.

Lewat media fotografi, mereka memberi kita pengetahuan mengenai apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain. Apa yang sedang menjadi trend, bencana alam, berita perang, atau dampak dari pemanasan global. Dengan foto-foto dari mereka kita menjadi tahu isu apa yang sedang dihadapi umat di dunia.

Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh besar pada bidang fotojurnalisme ini. Sekarang berita begitu cepat disampaikan lewat media internet sehingga sudah bersifat real time tanpa jeda waktu lagi. Bahkan masyarakat sendiri sudah bisa menjadi penyampai berita layaknya wartawan. Dengan hal ini seorang fotojurnalis harus bisa menyampaikan berita yang obyektif karena begitu mudahnya sebuah teknologi memanipulasi sebuah gambar. Dalam hal ini tentu saja kejujuran dan etika yang berbicara.

Fotojurnalis adalah sebuah profesi yang menuntut tanggung jawab dan kejujuran serta etika, sebab ditangan seorang fotojurnalis yang baik sebuah berita foto yang memperkuat berita media tulis haruslah dapat disampaikan secara obyektif agar memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.



Sumber foto

Kamis, 26 November 2009

Tips foto perjalanan

Hampir tiap orang menyukai jika harus melakukan perjalanan. Baik itu perjalanan dinas, apalagi jika harus melakukan perjalanan untuk berlibur. Dan belum lengkap rasanya jika anda tidak melakukan pendokumentasian terhadap perjalanan tersebut. Malah bagi beberapa fotomania foto-foto tersebut sama pentingnya dengan perjalanan itu sendiri.

Berikut tips foto perjalanan yang bisa anda pelajari agar foto perjalanan anda tidak hanya menjadi foto dokumentasi belaka, tapi menjadi rangkaian catatan foto perjalanan yang luar biasa dan patut untuk dikenang :

1 . Kamera.
Anda tidak memerlukan kamera DSLR yang canggih untuk membuat foto-foto yang indah, kamera sakupun jadi, yang penting anda familiar dengan cara penggunaannya. Membawa batere yang cukup, batere charge beserta chargernya lebih dianjurkan serta kartu memori yang lebih kalau bisa.

2 . Riset.
Lakukan sedikit riset pada tempat atau kota yang akan anda datangi. Pelajari tempat-tempat wisatanya, kebiasaan penduduknya, makanan khasnya dan lain-lain. Kumpulkan informasi lewat browsing di internet atau bertanya langsung pada orang yang pernah mengunjungi tempat yang akan anda kunjungi tentu akan menjadi informasi yang sangat berharga.

3 . Bercerita.
Buatlah foto perjalanan anda seperti sebuah foto jurnal yang bisa bercerita mengenai perjalanan anda secara urut. Sebagai contoh; anda mengunjungi Jalan Malioboro, anda abadikan dulu keadaannya ketika anda tiba; penarik andongnya, sepeda-sepeda para pegawai toko yang diparkir di pinggir jalan, berlanjut dengan foto acara belanja; apa-apa saja yang dijual oleh para pedagang di Malioboro, baik yang di pinggir jalan maupun yang di dalam toko. Lalu foto acara santap siang; makan di mana, apa menu masakan yang anda santap siang itu begitu seterusnya sampai akhirnya anda meninggalkan Malioboro.

Fokuskan diri anda pada detail, abadikan setiap momennya secara berurutan dengan cara ini saya percaya jika di kemudian hari anda membolak-balik album foto perjalanan ini, mengingat seluruh detail serta momen-momen yang telah anda abadikan tentunya akan menimbulkan kesan yang mendalam pada memori anda.

Semoga tips ini bisa membantu.



Sumber foto

Rabu, 25 November 2009

Blogger Award Community

Blogger award community, begitulah nama award yang dihadiahi oleh sekaligus 2 orang sahabat blogger kepada saya. Terima kasih yang tulus saya ucapkan kepada sahabat Fadhilatul Muharram dan Martin Juanda yang telah mengestafetkan award ini kepada saya. Semoga tali persahabatan antar para blogger semakin erat dengan adanya award.

Sejatinya award ini didesain sendiri oleh kang Acrom dengan motivasi membentuk sebuah komunitas blogger di dunia maya. Award ini tidak memberikan persyaratan yang susah bagi yang menerimanya, mau diteruskan ke teman yang mana saja silahkan. Untuk itu saya akan melanjutkan perjalanan award ini ke tangan :

1 . Bang Zulham.
2 . Berita Unik.
3 . Wedding Panic.

Mudah-mudahan teman-teman berkenan menerimanya. Terima kasih.

Selasa, 24 November 2009

Tas daur ulang




Kemarin pagi, ketika membuka email, saya mendapat pemberitahuan komen ke blog fotografer jurnal untuk artikel blog action day dari seorang mahasiswa bernama Marcell Sinay, begini bunyi komennya :

"...sekarang saya ama beberapa temen kampus lagi coba menggalakan daur ulang sederhana
bungkus kopi lho..."

Lalu ia pun men-share linknya.


Setelah linknya saya buka ternyata berisi usaha dari Marcell untuk membantu program daur ulang dengan jalan membuat tas daur ulangdari bungkus kopi bekas yang dirangkai dan dijahit.

Walaupun idenya bukan original tetapi usahanya tetap harus diacungi jempol dan mudah-mudahan bisa ikut menginspirasi teman-teman lainnya.

Makasih, ya Cell.



Foto : Marcell Sinay

Sabtu, 21 November 2009

Tukang foto keliling

Di jaman digital ini, tukang foto keliling pun diharuskan pintar-pintar beradaptasi mengikuti perubahan. Seperti foto di atas, dengan ekstrimnya sang bapak tukang foto keliling membawa serta printernya agar konsumen dapat dengan segera melihat momen yang telah diabadikan di tempat wisata tersebut. Saya juga heran mengapa ia tidak menggunakan kamera Polaroid, atau mungkin sekarang harga filmnya juga sudah mahal sehingga dia lebih memilih agak sedikit repot tapi biaya bisa agak ditekan.

Bagaimanapun juga kita tidak bisa membendung dan menolak kemajuan teknologi. Hanya ada satu kekurangan dari teknologi yang sudah serba digital seperti sekarang ini jika dibandingkan dengan teknologi analog, yaitu; mereka tidak awet,they're not build to last.

Jika membuka kembali album foto hitam putih masa kecil saya dulu, terlihat tidak ada yang berubah, nuansa hitam putihnya tidak ada yang luntur sama sekali, padahal foto-foto itu juga dijepret oleh tukang foto keliling yang sehari-harinya melewati tempat tinggal saya dulu. Memang hasil fotonya tidak instan, 2 atau 3 hari kemudian bapak fotografer keliling tersebut baru kembali untuk menyerahkan hasil jepretannya. Tapi saya berani menjamin bahwa tidak ada printer canggih manapun yang bisa menyaingi kualitas cetakkan fotonya.

Bukannya saya ingin larut pada ' kejayaan ' jaman sebelumnya, tapi di tengah euforia mengagungkan semua yang serba cepat dan serba instan ini, saya tidak ingin ada sisi-sisi kualitas baik dari kita yang ikut tergerus, yaitu penghargaan terhadap proses.



Sumber foto

Jumat, 20 November 2009

Fotografer, sebuah intermezzo

Sebagai seorang fotografer, tidak setiap harinya saya melakukan tugas dari seorang juru potret. Kadang jika jadwal pemotretan studio benar-benar kosong, saya suka bingung mau melakukan apa. Bersih-bersih studio sudah, membersihkan kamera beserta peralatan fotografi lainnya sudah dilakukan. Untungnya studio tempat saya bekerja dulu berada di dalam sebuah mall.

Sebuah mall merupakan sumber referensi maupun inspirasi yang tidak ada habisnya bagi seorang fotografer yang selalu haus akan rangsangan imajinasi visual. Indra penglihatan kita akan terpuaskan dengan melihat berbagai bentuk desain showcase dari sebuah outlet, berbagai macam foto-foto display, penampilan para pengunjungnya yang modis dan toko buku. Sebagai seorang pembaca, keberadaan toko buku ini bagai sebuah oase di padang gurun, walaupun kadang hanya numpang baca, yang penting ada inputan yang masuk mengenai hal-hal yang baru.

Suatu hari, ketika jadwal pemotretan sedang kosong, saya memutuskan untuk menjadi asisten dari aktifitas office boy kami; Wawan Alwani, yang sekarang sudah sukses dengan bisnis DBS nya, seharian itu. Setelah minta ijin pada bagian customer service, maka dimulailah petualangan 'around the mall' kami. Membayar rekening listrik di kantor administrasi mall, membelikan jajan pesanan anak-anak studio, menelusuri ' jalan-jalan tikus ' di dalam mall yang sebelumnya tidak saya ketahui, mengantarkan paket foto milik klien yang sudah selesai ke apartemen di atas, malah kami sempat diberi uang ' lelah ' alias tip. Lumayan.

Fotografer bagi saya hanya sebatas jabatan di studio, kebersamaan dan kekompakkan dengan rekan kerja itulah yang lebih penting. Sebab sehari-harinya dengan merekalah kita saling bekerja sama bahu-membahu dalam mencari nafkah.



Foto : Andre Leonardo

Selasa, 17 November 2009

Ruang tajam

Ruang tajam atau depth of field pada sebuah foto diciptakan untuk membawa pemirsanya agar dapat lebih fokus perhatiannya pada obyek utama. Dulu, ketika melihat foto yang beruang tajam sempit, rasanya hanya fotografer profesional saja yang bisa membuatnya karena memerlukan kamera DSLR yang canggih. Maklum, acara foto-fotoan kita dulu paling-paling hanya memakai kamera saku, itu juga hasil pinjaman dan ruang tajamnya sangat luas dari latar depan sampai sejauh mata memandang.

Jadi intinya ruang tajam atau depth of field adalah area gambar tajam dari sebuah obyek foto dari latar depan sampai latar belakang.

-Jika sebuah foto memiliki gambar yang jelas atau tajam pada seluruh bagian gambarnya berarti foto tersebut memiliki ruang tajam yang luas. Contohnya : foto pemandangan alam.
-Lalu jika sebuah foto memiliki area yang jelas atau tajamhanya pada obyek utamanya saja berarti foto tersebut memiliki ruang tajam yang sempit. Contohnya : foto-foto manusia sebagai model.

Ada 4 cara yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan ruang tajam sesuai keinginan :

1 . Jarak antara obyek dengan kamera.
Semakin dekat jarak kita memotret sebuah obyek, semakin sempit ruang tajam yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin jauh obyeknya akan semakin luaslah ruang tajamnya.

2 . Mengatur bukaan diafragma.
Untuk mendapatkan ruang tajam yang sempit kita setting bukaan diafragma pada angka terkecil. Misalnya : f/1.9. Dan untuk ruang tajam yang luas kita setting bukaan diafragma pada angka yang besar. Misalnya : f/16.
Semakin kecil angka f/ nya semakin sempit ruang tajamnya, semakin besar angka f/ nya lebih luaslah ruang tajamnya.

3 . Fokal lensa.
Semakin panjang fokal lensanya atau lensa tele maka semakin sempit ruang tajam yang dihasilkan. Biasanya dengan lensa tele 100mm keatas.
Dan semakin pendek fokal lensanya atau wide angle, semakin luaslah ruang tajamnya. Biasanya menggunakan lensa wide 50mm kebawah.

4 . Ruang tajam di Photoshop.
Ketika sudah memasuki ranah fotografi digital, dengan sedikit tutorial maka mudah sekali bagi kita untuk membuat ruang tajam ' palsu' lewat software pengolah gambar Photoshop.

Semoga membantu.



Sumber foto

Minggu, 15 November 2009

Foto profil di Facebook


Mencermati Facebook sebagai situs jejaring sosial paling populer dan paling diminati saat ini memang sangat menarik. Blog fotografer jurnal kali ini ingin membahas masalah foto profil di Facebook. Karena banyak hal yang dapat digali dari poin ini, walaupun mungkin banyak orang yang menganggap sepele, tapi ternyata bisa menjadi serius juga.

Banyak cara yang dilakukan orang untuk menampilkan citra dirinya pada foto profil di Facebook. Ada yang menampilkan citra diri apa adanya, ada yang memakai foto anaknya dengan tujuan agar teman dan sanak famili jadi tau "..ini lho anakku..",atau menampilkan foto narsisnya; foto yang dijepret sendiri, biasanya menggunakan kamera ponsel, lalu ada juga yang membiarkan bidang foto profilnya kosong. Karena merasa belum punya foto yang layak untuk ditampilkan.

Masih ingat dengan kasus Sarah Aprilia ?, bagaimana orang jadi punya penilaian lebih atau malah terlalu jauh tentang si mbak Sarah ini hanya karena posenya yang menggoda pada foto profil diselebaran iklan ' guru les ' nya. Jadi orang lain memang lebih sering memberikan penilaian yang lebih jauh tentang seseorang hanya berdasarkan foto profil mereka, baik itu di Facebook atau di situs jejaring sosial lainnya.

Jadi sebaiknya kita pakai foto kita yang asli dan mencerminkan diri kita sesungguhnya jika ingin memajang foto profil di Facebook, daripada menggiring opini ke hal yang terlalu jauh atau tidak semestinya. Sebab bagaimana pun sejatinya yang asli itu jauh lebih baik dari pada yang palsu.

Kamis, 12 November 2009

LIVE BORDERLESS :: Sains & Teknologi :: Bayar Tol Lewat SMS

LIVE BORDERLESS :: Sains & Teknologi :: Bayar Tol Lewat SMS

Bagi anda yang tiap hari lewat jalan tol tentu pernah kesulitan mencari uang receh untuk membayar, diklakson pengendara di belakang ketika lama menunggu uang kembalian dihitung karena membayar dengan uang pecahan besar? Atau jengkel karena e-tol card yang anda andalkan sedang error? Mungkin solusi membayar tol lewat SMS ini bisa membantu :

1.Pengelola jasa tol bekerja sama dengan bank yang sudah ada mengeluarkan paket langganan dalam bentuk rekening online.

2.Pelanggan membeli paket langganan sambil mendaftarkan no.plat mobilnya.

3.Sebelum masuk pintu tol pelanggan mengirimkan SMS no.plat mobilnya ke loket pintu tol dan diterima oleh komputer petugas.

4.Di pintu loket ada kamera khusus pemindai/scanner no.plat mobil pelanggan, bila sesuai dengan no. yang dikirim lewat SMS, biaya tol langsung didebet dari paket langganan yang telah dibelinya.

Efisien dan hemat waktu.

Bagi teman-teman yang menyukai ide ini, tolong vote ide saya ini ya...makasih banyak lho.

Rabu, 11 November 2009

Keunggulan fotografi digital

Fotografi digital telah merambah sendi-sendi kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Baik itu dari kalangan atas sampai lapisan bawah yang akrab diwujudkan eksistensinya dengan kamera ponsel. Mengapa fotografi digital begitu cepat diterima oleh masyarakat? Apa saja keunggulannya sehingga dapat segera menggantikan sistem fotografi generasi sebelumnya? Inilah jawabannya :

1 . Tidak perlu mikirin film lagi! Anda tidak perlu lagi membeli film atau menentukan tipe film yang akan dipakai, ASA, color atau black & white, negative atau slide.

2 . Tidak akan pernah kehabisan shoot. Pernah mengalami saat kehabisan film waktu sedang asyik-asyiknya motret? Saya pernah, dan sekarang kita tidak akan mengalaminya lagi, terima kasih kepada kartu memori.

3 . Tidak perlu biaya prosesing film. Sekali anda menekan tombol shutter, maka jadilah hasil foto anda.

4 . Anda bisa langsung melihat hasil potretan anda lewat layar LCD di belakang kamera. Tidak ada lagi rasa was-was seperti ketika kita sedang memproses film dan menunggu gimana hasilnya.

5 . Anda dapat langsung mengulang hasil foto yang anda anggap kurang layak. Mata yang berkedip, komposisi yang kurang harmonis, lighting yang kurang terarah, semua itu bisa langsung diperbaiki lalu dapat diedit ulang di komputer.

6 . Semua orang dapat dengan cepat melihat hasil karya anda . Dengan adanya email , blog dan situs jejaring sosial pemirsa di belahan dunia manapun tidak harus menunggu terlalu lama untuk melihat karya anda.

7 . Hasil foto dapat lebih awet karena disimpan dalam format digital. Di dalam CD, DVD, hard disk komputer pribadi atau di server image gratisan di internet.

8 . Ramah lingkungan. Fotografi digital praktis mengurangi limbah kimia, menghemat pemakaian air, menghemat listrik karena tidak harus memproses film dan tidak harus mendaur ulang tempat bekas roll film. Hal ini berarti membantu program yang mencegah kerusakan lingkungan akibat perkembangan sebuah industri.

Ada yang ingin menambahkan?

Senin, 09 November 2009

Lomografi, ekspresi tanpa batas

Kamera Lomo Holga CMY

Lomografi sebuah medium ekspresi baru dibidang fotografi yang bebas aturan, bebas menyalurkan ekspresi tanpa dibatasi oleh hal-hal yang njelimet dan mengekang. Dengan kamera yang disebut dengan Lomo, kamera manual menggunakan film. Siapapun dapat memotret apapun sesukanya. Tidak mengherankan, Lomografi berkembang pesat dikalangan anak muda karena kesamaan ideologi.

Kamera Lomo pertama kali diciptakan di Rusia. Lomo singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie atau Leningrad Optical Mechanical Amalgamation, yang merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Peterburg, Rusia. Yang juga memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan, alat persenjataan, dan lensa kamera. Meski lahir di Rusia, Lomografi lebih populer di Austria dan berkembang menjadi trademark komersil untuk produk yang berkaitan dengan fotografi, Lomographisce AG.

Dalam menekuni Lomografi benar-benar tidak ada aturan baku yang harus dipatuhi, suka-suka saja, just point and shoot! Banyak orang yang tertarik ikut Lomografi karena tidak ada batasan. Fotografi konvensional bisa saja menghasilkan karya foto dengan teknik tingkat tinggi, tetapi hasil foto dari Lomografi dinilai karena keunikannya, jadi sifatnya memang sangat subyektif.

Hasil-hasil jepretan dari para Lomografer dapat anda lihat di sini.

Gimana tertarik ?



Sumber foto

Sabtu, 07 November 2009

Lighting fotografi

Lighting dalam fotografi merupakan salah satu elemen yang terpenting. Dengan penempatan sumber cahaya yang tepat kita dapat membangkitkan rasa, suasana, dan detail pada obyek sehingga mampu membuat sebuah karya foto menjadi istimewa.

Berikut ada tips sederhana tentang lighting fotografi yang dapat memaksimalkan karya foto anda :

1 . Kontras.
Apapun sumber cahayanya, baik itu matahari, lampu studio ataupun cahaya pantulan, usahakan agar cahaya utama lebih kuat daripada cahaya pengisi agar tercipta efek tiga dimensi pada obyek.

2 . Arah cahaya.
Cahaya dari samping atau sidelighting adalah cara yang paling efektif untuk mengangkat tekstur dan menciptakan variasi yang dinamis antara sisi terang dan sisi gelap dari obyek. Cahaya samping dapat memberi efek dimensi serta kedalaman pada obyek foto anda.

3 . Sudut pandang atau angle.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan dalam pencahayaan :
a . posisi datangnya cahaya ke obyek
b . posisi obyek terhadap kamera

Posisi datangnya cahaya dan sudut pandang kamera akan memberi 'rasa' pada sebuah foto. Jangan takut untuk bereksperimen.

4 . Tiga dimensi.
Sebuah karya foto yang berhasil adalah yang bisa mengajak pemirsanya untuk merasakan tekstur, bentuk dan rasa dari sebuah obyek. Semua ini bisa dicapai jika kita menguasai trik pencahayaan.

Dengan terus mengasah kepekaan kita terhadap pencahayaan, mudah-mudahan kita dapat memaksimalkan penerapannya dalam berkarya.

Semoga membantu.



Foto : Andre Leonardo

Selasa, 03 November 2009

Digital zoom vs optical zoom


Masih banyak diantara kita yang tidak mengerti akan perbedaan antara digital zoom dan optical zoom. Padahal di kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakannya baik ketika memotret menggunakan kamera saku digital maupun kamera ponsel.

Ada baiknya kita mengetahui sedikit esensi dari keduanya agar kita dapat memaksimalkan penggunaannya :

Digital zoom
Pembesaran gambar yang dilakukan dari gambar yang sudah ada. Atau mengcroping sebuah gambar lalu melakukan pembesaran terhadapnya.

Tindakan ini tentu saja mereduksi kualitas dari gambar hasil cropingan tadi. Tidak dianjurkan bagi anda yang mengutamakan detail gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera ponsel.

Optical zoom
Pembesaran gambar yang dilakukan melalui rangkaian optik yang ada di dalam lensa kamera langsung terhadap obyek yang difoto sehingga tidak mengurangi kualitas gambar.

Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera saku digital dan kamera DSLR.

Semoga bermanfaat.



Sumber gambar

Senin, 02 November 2009

Tips memotret dengan kamera ponsel



Tips memotret dengan kamera ponsel memang memerlukan pendekatan yang berbeda karena keterbatasannya. Tidak seperti ketika menggunakan kamera saku atau kamera DSLR, karena sejatinya kamera ponsel adalah sebuah telepon seluler yang memiliki fasilitas kamera dan bukan sebaliknya. Tapi kita tetap dapat mengoptimalkan keterbatasan tersebut dengan panduan sebagai berikut :

1 . Hindari guncangan.
Pegang erat ponsel anda ketika akan mengambil gambar karena kamera ponsel rentan terhadap guncangan yang akan langsung berakibat pada hasil gambar. Selain itu ia memiliki shutter lag, yaitu jeda waktu antara ketika tombol ditekan baru gambar direkam.

2 . Pencahayaan.
Hindari memotret di tempat dengan pencahayaan kurang atau gelap, karena biasanya akan menghasilkan noise atau bintik pada gambar.

3 . Resolusi tinggi.
Gunakan modus resolusi tinggi yang disediakan kamera ponsel anda. Selain dapat merekam detail dengan lebih baik juga akan menghasilkan gambar yang layak jika ingin dicetak.

4 . Dekati obyek.
Atur jarak anda terhadap obyek, jangan terlalu jauh karena obyek akan menjadi kecil akibat resolusi yang rendah, juga jangan terlalu dekat karena gambar akan menjadi blur.

5 . Fitur zoom.
Hindari menggunakan zoom, karena fitur zoom ini hanya bersifat digital yang hanya memperbesar gambar namun menurunkan kualitas resolusi.

6 . Editing.
JIka ingin mengedit hasil foto, lakukanlah pada komputer PC anda agar kualitas gambar yang dihasilkan dapat lebih baik.

7 . Kreatiflah!
Cobalah semua fitur yang disediakan oleh kamera anda. Baik itu modus, setting ataupun efek-efeknya sehingga tercipta gambar-gambar yang unik dan tidak biasa.

Semoga dapat membantu.



Sumber foto