Kamis, 28 Januari 2010

Fotografi kamera ponsel

fotografer : Jennie Anderson kamera : Sony Ericsson D 750i
fotografer : dariohead83 kamera : Nokia N 73
fotografer : MrSco kamera : Nokia E 61i

Siapa bilang moto pakai kamera ponsel nggak bisa bagus? Lihat saja contohnya di atas, sayangnya ponsel saya masih ponsel jadul jadi nggak bisa ikutan majang hasil karya. Mohon maklum,ya..hehe.

Di artikel ini saya tidak akan memberikan tips tentang bagaimana cara menghasilkan karya foto seperti di atas sebab hal itu sudah saya tulis di sini. Saya hanya mau memberikan contoh bahwa dengan kamera ponsel pun kita bisa menghasilkan karya foto yang baik. Yang diperlukan hanyalah kejelian kita dalam menangkap obyek dan momen yang bagus.

Jadi, tunggu apalagi teman? Ayo motret!



Sumber foto

Minggu, 24 Januari 2010

Fatwa haram foto pre wedding

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan tentang fatwa haram atas foto pre wedding di kalangan fotografer dan dunia fotografi Indonesia pada umumnya. Fatwa haram ini dikeluarkan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri ( FMP3 ) se-Jawa Timur ke 12 di Ponpes Lirboyo, Kediri dan hal ini diakui oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Cholil Ridwan, yang setuju karena hal itu selaras dengan ajaran Islam.

Pengharaman pembuatan foto pre wedding ini setidaknya di dasarkan pada 2 hal :
- Pada pasangan mempelai dan fotografer yang melakukannya;

1 . Untuk mempelai, diharamkan apabila :
- Dalam pembuatan foto dilakukan dengan ikhtilat ( percampuran laki-laki dan perempuan ).
- Kholwat ( berduaan ).
- Kasyful aurat ( membuka aurat ).

2 . Untuk fotografer pre wedding;
- Diharamkan karena dianggap menunjukkan sikap rela terhadap kemaksiatan.

Ada yang pro dan banyak pula yang kontra terhadap adanya fatwa ini. Di Facebook sendiri sudah berdiri group 'TOLAK ANJURAN PREWEDDING HARAM', sebagai reaksinya.

Sebagai tukang foto, saya tetap menjalankan apa yang sudah menjadi pekerjaan saya, perkara halal atau haramnya sudah ada Hakim yang akan menentukannya. Bagi yang pro ataupun yang kontra silahkan mempertahankan pendapatnya masing-masing. Kebebasan berpendapat dilindungi oleh undang-undang,kok. Asal tidak anarkis dan merugikan yang lain. Artikel ini saya tulis hanya sebagai informasi seluk-beluk dunia fotografi dan bukan untuk memancing perdebatan yang tak berkesudahan. Salam jepret!



Sumber foto


Kamis, 21 Januari 2010

Beasiswa Ndotcom dari Bundo nakjaDimande

Siang tadi, sehabis menjemput si bungsu dari sekolahnya, iseng-iseng online mengunjungi ladangnya Bundo nakjaDimande nun jauh di Bukit tinggi sana. Usai proses loading, lho kok ada foto saya yang sedang naik kuda-kudaan sambil nyengir kuda terpampang di ladangnya Bundo hari ini, ada apa gerangan?

Dengan teliti baris demi baris artikel dari Bundo saya baca demi mengetahui mengapa foto saya dipajang, dan ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba, Bundo berkenan memberikan beasiswa ndotcom nya kepada saya. Terima kasih, Bundo, telah berbaik hati mengikhlaskan domain .com hasil memenangkan kontes 'Kemeriahan Leysbook' nya kang Yayat Arkasala tempo hari.

Sekarang tinggal gimana caranya mempertanggungjawabkan kepercayaan dari Bundo kepada saya. Tentunya juga sambil harus konsisten mewujudkan impian yang saya tuliskan sehingga Bundo kepincut atau jatuh kasian karena melihat saya mengiba-iba sehingga rela melepaskan hadiah kontesnya.

Saya mohon bantuan doa dari Bundo dan teman-teman semuanya agar apa yang menjadi tujuan utama kita melakukan aktifitas blogging bisa tercapai, yaitu; ngeblog untuk berbagi. Amin.



Sumber gambar

Rabu, 20 Januari 2010

Comebacknya Polaroid


"..Pak..foto pak....langsung jadi buat kenang-kenangan...". Begitulah sapaan dari seorang bapak tukang foto di tahun 80-an dulu ketika sedang menawarkan jasanya kepada para wisatawan yang sedang berkunjung ke tempat wisata di mana sang tukang foto tersebut bertugas.

Langsung jadi? Ya, mereka menggunakan kamera Polaroid dengan hasil foto yang sudah bisa langsung dilihat hasilnya dalam bentuk lembaran foto. Mungkin ini juga yang menjadi kelebihan kamera Polaroid dibanding kamera digital.

Setelah lama tidak terdengar kabarnya, pihak Polaroid mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan hadir kembali meramaikan dunia fotografi pada tahun 2010 ini. Kamera baru andalan mereka bernama Polaroid PIC 1000, dengan tampilan yang lebih modis dan dengan 'casing' yang beraneka ragam layaknya sebuah handphone.

Akankah produk baru mereka bisa bertahan di era digital ini?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Bagaimana, apakah anda berminat?



Sumber foto

Sabtu, 16 Januari 2010

Narsisnya fotografer


Kenapa,ya kalo mas fotografer mau difoto untuk foto profilnya selalu saja harus menyandang kamera? Kayaknya jadi nggak pede gitu kalau tidak memegang DSLR di tangan, atau juga untuk menunjukkan status jati dirinya, ini lho saya seorang fotografer.

Foto di atas adalah foto-foto teman-teman sejawat yang memiliki profesi sama dengan saya, yaitu seorang fotografer dan bisa anda lihat sendiri pose-pose mereka, lalu bagaimana menurut pendapat teman-teman?



Foto : Firman 'Ochim' Maulana
Sumber foto

Kamis, 14 Januari 2010

Fotografi sebagai hobi

Hobi fotografi adalah salah satu hobi yang paling saya nikmati dari sekian hobi yang saya miliki. Fotografi telah menjadi bagian dari keseharian saya sejak belasan tahun ini, juga telah menjadi sarana untuk memenuhi periuk nasi keluarga saya. Berarti selain menjadi hobi, fotografi juga bisa kita jadikan sandaran hidup jika kita memang ingin menekuninya.

Bermula dari jaman SMA dulu, di mana saya hanya bisa melongo melihat teman-teman yang mengambil ekstrakurikuler fotografi sambil membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Tapi ketika harus memiliki kamera SLR sendiri karena memang mengambil pelajaran desain grafis, fotografi menjadi media yang benar-benar saya nikmati untuk menyalurkan minat saya pada bidang visual.

Berikut ada hal-hal yang bisa kita persiapkan jika ingin menjadikan fotografi sebagai sebuah hobi, menurut pengalaman saya :

1 . Investasi kamera DSLR dan aksesorinya.
Bukan ingin mengecilkan arti kamera jenis lain, tapi sebuah kamera DSLR lebih dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk mempelajari fotografi secara lebih optimal.

2 . Baca semua tentang fotografi.
Membaca semua literatur yang ada hubungannya dengan fotografi akan membuka wawasan tentang hobi yang sedang anda tekuni ini. Baik itu literatur yang bersifat offline maupun online, akan sangat berguna.

3 . Kursus atau otodidak.
Saya sendiri mempelajari fotografi secara otodidak, sebab cara belajar ' trial and error ' lebih ' nyangkut ' hasilnya bagi saya. Bermacam tempat kursus fotografipun sekarang telah tersedia. Dari tempat kursus yang dimiliki oleh fotografer terkenal sampai ke forum-forum di internet. Menurut hemat saya ditempat kursus itu dititikberatkan agar siswanya menguasai dasar-dasar ilmu fotografi. Baik itu yang tingkat basic maupun ditingkat advance dan dibantu dengan adanya pembimbing. Tapi pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Indra Leonardi, " Photography is general but style is personal." Style dari hasil potretan kitalah yang harus diciptakan.

4 . Mengikuti kontes foto.
Ikutilah lomba-lomba foto yang sering diadakan oleh pihak sponsor. Tidak usah yang bertaraf nasional apalagi internasional, cukup lomba foto mingguan atau bulanan sebagai ajang untuk mengasah kreatifitas visual juga sebagai ajang pengakuan terhadap hasil karya kita jika terpilih. Hal ini akan memacu semangat kita untuk terus memperdalam ilmu fotografi.

5. Jangan membatasi diri.
Ketika sedang belajar fotografi sebaiknya anda tidak membatasi diri dengan hanya mempelajari satu jenis foto saja, misalnya; hanya jenis foto pemandangan saja. Praktekkan berbagai macam jenis foto yang anda sudah pelajari. Misalnya; fotografi makro, memotret anak kecil, still life, bermacam jenis angle dan pencahayaan, foto fashion dan pemotretan cewek-cewek cantik. Sehingga apresiasi wawasan fotografi anda semakin luas dan memudahkan ketika anda ingin memilih jenis fotografi apakah yang ingin kita fokuskan untuk ditekuni.

6 . Latihan, latihan dan latihan.
Ilmu fotografi terdiri dari 10% teori dan 90% praktek. Jadi semakin sering dan semakin tekun anda mempraktekkan teori fotografi yang telah anda pelajari semakin cepat pula anda menguasai segala aspek berkenaan dengan fotografi.

Mungkin ada yang mau menambahkan?
Akhir kata, selamat belajar dan salam jepret!



sumber foto

Senin, 11 Januari 2010

Unusual photo angle

Unusual photo angle atau sudut pengambilan foto yang tidak biasa sering dilakukan atau memang seharusnya dilakukan oleh para fotomania agar obyek-obyek foto yang mereka ambil tidak terasa seperti foto dokumentasi biasa. Hal ini setidaknya bisa memberikan efek yang positif bagi fotomania agar dapat melakukan pendekatan yang kreatif jika menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Gunakan pemikiran yang tidak biasa atau 'out of the box', untuk menemukan sudut-sudut atau angle-angle pengambilan gambar yang tidak biasa, dengan begitu hasil foto kita memiliki nilai lebih dibanding dengan foto yang biasa kita ambil.

Mudah-mudahan tips dan tuntunan di bawah ini memudahkan anda dalam menerapkan pemotretan dengan sudut yang tidak biasa :

1 . Jangan gunakan sudut pandang biasa.
Orang biasa memandang sesuatu dengan cara lurus ke depan, 180*. Kita harus berbeda dari cara seperti itu. Gunakan rumus : agak dari kanan,agak dari kiri, agak dari atas, dan agak dari bawah.

2 . Memanfaatkan efek distorsi.
Lensa sudut lebar ( wide angle ) sekitar 18mm-35mm akan menimbulkan efek distorsi yang unik jika kita dekatkan pada obyek foto kita. Dekatkan pada wajah manusia maka wajah itu akan memanjang, dekatkan pada obyek berbentuk kotak maka ujung-ujung dari obyek tersebut akan lebih pipih atau meruncing.

3 . Berikan ruang kosong.
Sebagai contoh; foto pemandangan pantai yang kosong lalu ditambahkan obyek manusia yang sedang duduk merenung memandangi kejauhan di sudut kirinya. Komposisi yang tidak biasa seperti ini akan memberi nilai lebih karena sudut pandangnya yang tidak biasa. Seperti memberi ruang bagi imajinasi para pemirsanya masing-masing dengan pertanyaan '...kok sebelah sini dibiarkan kosong...kenapa ya?'

4 . Sudut pandang ekstrim.
Pemotretan obyek dari sudut pandang yang ekstrim akan selalu memberi nuansa atau rasa yang berbeda dari pandangan biasa. Misalnya; anak-anak yang sedang bermain kelereng yang difoto dari sudut pandang seekor burung atau ' bird eye view '. Atau orang-orang yang sedang bersepeda di hari Minggu difoto dari sudut pandang seekor kodok. Bisa terbayang, kan?

Pengingat : Obyek biasa dengan sudut pemotretan yang tidak biasa.

Mudah-mudahan bisa membantu. Salam jepret!



Foto : tukangpoto ( memanfaatkan efek distorsi )

Jumat, 08 Januari 2010

Tips window lighting

Window lighting atau cahaya melalui jendela merupakan salah satu seni pencahayaan yang baik untuk digunakan pada pemotretan figur manusia. Cahaya yang telah melewati kaca jendela akan bersifat lembut yang memang sangat cocok untuk mengangkat karakter orang yang sedang difoto. Karenanya window lighting memang sesuai untuk diaplikasikan pada foto portrait dengan atmosfir yang sejuk dan tenang.

Di bawah ini ada sedikit tips agar anda bisa mengaplikasikan teknik window lighting dengan tepat :

1 . Manfaatkan sinar matahari.
Window lighting praktis dapat dilakukan seharian penuh dari matahari terbit sampai terbenam. Manfaatkan intensitas kekuatan cahaya matahari untuk mood yang berbeda-beda pada foto anda. Misalnya; cahaya matahari pagi dan sore akan lebih lembut jatuhnya daripada siang hari.

2 . Gunakan reflektor.
Cahaya dari jendela akan memberi penerangan yang berlebih pada salah satu sisi obyek, sementara sisi obyek yang satunya akan menjadi lebih gelap karena tertutup bayangan. Gunakan reflektor jika anda tidak ingin sisi obyek yang satunya menjadi terlalu gelap. Reflektor bisa berupa styrofoam berukuran 60cm x 90cm.

3 . Manfaatkan sidelighting.
Cahaya dari window lighting merupakan cahaya yang datang dari samping sehingga sangat ideal untuk mengangkat tekstur serta sisi terang dan gelap dari sebuah obyek. Manfaatkan hal ini untuk menunjukkan karakter orang yang kita foto.

4 . Perubahan intensitas.
Intensitas kekuatan cahaya window lighting mudah sekali berubah-ubah sebab bersumber dari cahaya matahari dan bergantung dari berbagai faktor. Kadang cuaca sedang berawan, langit mendung, atau panas terik. Jadi perhatikan betul detail cahaya yang jatuh pada obyek anda dan bagaimana efeknya.

Selamat bereksperimen.

deskripsi foto : foto di atas saya ambil sekitar jam 3 an pada sore hari, speed 1/30 detik, diafragma f 2.8, ISO 100. Menghadap langsung ke arah jendela.



Foto : tukangpoto

Rabu, 06 Januari 2010

Makan siang yang tertunda


Sudah waktunya makan siang, tapi klien belum selesai paket fotonya. Perut sudah kriuk-kriuk minta diisi, tapi pemotretan masih menggantung 20 shot lagi. Masih harus tersenyum dihadapan klien agar yang bersangkutan tetap merasa nyaman, masih harus ke sana ke mari mengatur pose, memindahkan posisi letak lampu studio agar tepat jatuh cahayanya, membetulkan penempatan aksesoris agar sesuai dengan tema yang diminta, kemudian sudah menanti klien berikutnya yang siap umtuk difoto.

Begitulah sekelumit keseharian tukang foto, ketika keadaan studio sedang ramai-ramainya. Disuguhi wajah-wajah cantik yang siap untuk difoto dan diarahkan. Tidak bisa menolak, karena mereka adalah sumber pendapatan utama dari studio. Meskipun harus menunda makan siang, menahan hati agar tak sampai emosi sampai seluruh foto session dalam satu hari itu selesai dikerjakan.

Beruntung saya tidak mempunyai penyakit maag, dan sudah terbiasa untuk memindahkan jam makan siang semenjak bekerja menjadi tukang foto. Asal sudah minum kopi manis dan sarapan sekerat roti di pagi harinya, maka siap sudah badan ini untuk diajak 'bertempur' seharian itu. Apalagi jika bekerja sambil ditemani oleh secangkir coffemix, maka rasa lapar itupun bisa ditunda sampai sore hari.

Tidak seperti rekan-rekan yang bekerja di kantoran yang memiliki jam makan siang dan istirahat yang sudah pasti, kami yang bekerja di bidang jasa potret-memotret kadang harus menundanya dan rela jika harus tidak libur pada hari Minggu. Tapi ini semua memang sudah menjadi resiko profesi. Dan sebagai rakyat yang dewasa, kita tetap harus menjalankan tugas dan pekerjaan kita secara profesional dan bertanggung jawab.

Lalu bagaimana suasana bekerja di tempat anda?



Sumber foto

Senin, 04 Januari 2010

Tips memotret hitam putih

Memotret dalam hitam putih atau BW memang memiliki keunikan dan keasyikan tersendiri. Elemen hitam putih dalam fotografi dapat memperkuat kesan dramatis, misterius tapi tetap abadi tak lekang dimakan waktu. Persis seperti ketika saya membolak-balik foto hitam putih waktu saya kecil dulu, sisi memorinya bisa dengan kuat tertangkap tapi tidak pernah membosankan.

Berikut ada tips tentang bagaimana menghasilkan foto hitam putih yang baik :

1 . Fokus pada kontras.
Fotografi hitam putih adalah tentang menangkap obyek hitam, putih dan nada tone diantaranya. Carilah obyek yang mengandung perbedaan hitam putihnya nyata, karena obyek yang mengandung kontras yang tinggi akan menjadi sebuah foto hitam putih yang enak untuk dilihat.

2 . Fokus pada tekstur.
Unsur hitam putih akan terlihat lebih kuat dan nyata pada obyek yang bertekstur dan obyek yang memiliki pola berulang-ulang. Misalnya; keriput pada wajah orang tua, tiang-tiang pada bangunan tua yang tertimpa cahaya dari samping. Jadi jika anda bertemu dengan obyek yang memiliki tekstur atau pola yang sekiranya bagus untuk dibuat foto hitam putih, jangan takut untuk bereksperimen.

3 . Cahaya samping.
Cahaya dari samping atau sidelighting adalah cara yang paling efektif untuk mengangkat tekstur pada obyek dan menciptakan variasi yang dinamis antara sisi terang dan sisi gelapnya. Efeknya sangat bagus bila diterapkan pada foto hitam putih. Sumber cahaya samping yang alami adalah matahari pagi dan sore.

4 . Potretlah dalam modus warna.
Hal ini khususnya ditujukan bagi para pengguna kamera digital. Modus warna pada kamera digital akan merekam rentang warna dengan lebih baik, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih luwes dalam nada warna ketika akan dikonversikan ke dalam hitam putih lewat software editing foto.

5 . Melihat dalam hitam putih.
Latihlah mata anda untuk melihat sebuah obyek dalam nada hitam putih. Dengan banyak berlatih, nantinya mata anda akan terbiasa untuk melihat mana obyek yang baik untuk dijadikan foto hitam putih dan mana yang tidak.

Semoga membantu.



Foto : Andre Leonardo

Sabtu, 02 Januari 2010

Tips memotret sunset

Memotret sunset merupakan salah satu 'foto wajib' yang harus dipelajari dan dilakukan oleh anda yang sedang serius mempelajari fotografi. Jika anda sudah dapat memotret suasana sunset dengan baik setidaknya ada kepuasan tersendiri sudah dapat melampaui 'tahapan wajib' dalam pelajaran fotografi dasar.

Silahkan mencoba tips berikut ini agar hasil foto sunset anda mudah-mudahan bisa lebih baik :

1 . Observasi.
Melakukan persiapan yang matang adalah hal yang memang harus dilakukan untuk mendapatkan foto sunset yang optimal. Tentukan lokasinya, pilih dari angle atau sudut mana anda akan memotret sesuai kondisi lokasi, jam berapa sunset akan terjadi di lokasi yang anda pilih sebab beda lokasi beda pula waktu sunsetnya. Minimal anda sudah mengalami satu sore di lokasi sebelum kembali keesokan harinya untuk memotret.

2 . Gunakan fokus manual.
Biasanya saya menggunakan ruang tajam yang seluas-luasnya atau fokus pada obyek yang paling jauh dari kamera agar cakupan fokusnya menyeluruh pada satu frame foto.

3 . Mengukur cahaya.
Arahkan titik fokus kamera anda dan ukur eksposur yang tepat ke tempat di sekitar matahari dan jangan langsung di mataharinya. Kunci dieksposur tersebut, atur komposisi, lalu jepret. Kalau menurut pengalaman saya mengukur langsung di matahari, eksposurnya saya buat under 1 sampai 2 stop.

4 . Gunakan tripod.
Kita tidak ingin hasil foto yang sudah kita persiapkan dengan matang jadi buram atau kabur hasilnya hanya karena kita malas membawa membawa tripod,bukan?

5 . Membuat siluet.
Jangan hanya terpaku pada pemandangan langit sunset saja, manfaatkan elemen-elemen yang ada di sekitar lokasi untuk membuat siluet, agar foto anda dapat lebih bercerita. Ranting kering dari sebuah pohon, perahu nelayan, monumen, orang-orang yang beraktifitas dan lain-lain.

6 . Gunakan lampu kilat.
Lampu kilat ini berguna jika kita ingin menerangi obyek yang kita foto sebagai foreground yang dilatari dengan langit senja, karena jika tidak begitu obyek foto kita akan menjadi siluet.

7 . Siapkan diri anda untuk hal terburuk.
Pernah ketika saya memotret pasangan prewedding di pulau Bidadari, sunset yang kita tunggu tidak muncul karena langit berawan. Padahal foto prewed dengan latar belakang langit sunset biasanya menjadi golden momen yang kerap dinantikan. Ada rasa kecewa, tapi mau gimana lagi tentunya kita tidak bisa mengubah kehendak alam.

Teorinya sudah dikemukakan, sekarang tinggal kita praktekkan.
Selamat memotret dan salam jepret!



Foto : Andre Leonardo