Sabtu, 24 September 2011

Saya dan Koran Kontan

Saya pertama kali mengenal koran Kontan adalah ketika masih menjadi sisipan dari harian Kompas dahulu. Saya pikir dengan format yang membahas soal bisnis dan investasi secara harian, yang pada waktu itu masih jarang disentuh oleh media lain dan tentunya informasi-informasi yang dibawa oleh harian Kontan akan sangat memperkaya wawasan para pebisnis dan investor membuat kehadirannya layak diterima.

Terbukti setelah lima belas tahun kehadirannya, koran Kontan masih tetap eksis walau sekarang sudah banyak media-media lain yang juga membahas soal bisnis dan investasi. Ini menandakan bahwa isi dan tulisan dari Kontan masih menjadi acuan serta bahan bacaan yang terpercaya bagi para pembacanya.

Dari sekian segmen tulisan yang ada di koran Kontan, segmen tulisan peluang usahalah yang menjadi favorit saya. Maklum, selain hanya seorang tamatan SMA, saya juga sedang merintis usaha kecil-kecilan. Pembahasan yang mendalam menyangkut kelayakan sebuah peluang usaha serta wawancara langsung dengan para pelaku industrinya selalu menjadi bahan pembelajaran yang berharga bagi saya.

Kalau boleh usul, bagaimana jika porsi tulisan yang mengetengahkan soal peluang usaha dan industri kecil menengah diperbesar. Karena selama ini saya merasa kalau tulisan di Kontan lebih besar porsinya untuk kepentingan para pebisnis mapan dan bermodal besar. Selain dapat merangsang jiwa-jiwa wirausaha baru, juga bisa membuka wawasan bagi kemajuan industri kecil menengah yang kita tau paling besar jasanya di dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Langkah koran Kontan untuk menjadi koran online juga merupakan langkah yang patut dipuji. Karena sekarang para pebisnis dan pengambil keputusan sudah dapat mengunduh konten-konten online secara mobile dari telepon seluler mereka. Walau di lain pihak kita harus bisa menghapus romantisme membaca koran sambil leyeh-leyeh ditemani secangkir kopi, keputusan untuk lebih menyelamatkan bumi dari penebangan pohon untuk dijadikan kertas koran menuju paperless community adalah langkah yang bijaksana.

Sekali lagi, selamat ulang tahun kepada koran Kontan, semoga senantiasa dapat menjadi acuan yang akurat bagi bisnis dan investasi di Indonesia.

Kamis, 01 September 2011

Tas kamera

Ketika seorang fotografer ingin bepergian, lalu membawa serta peralatan fotografinya, baik itu ketika ada order atau untuk hunting foto, pastinya ia memerlukan sebuah tas kamera yang dapat diandalkan untuk membawa gadget fotografinya.

Walaupun banyak tas biasa yang dapat dipergunakan tapi alangkah baiknya jika mempergunakan tas khusus yang memang diperuntukkan untuk melindungi investasi peralatan kerjanya.

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika harus menjatuhkan pilihan pada tas kamera yang ingin dimiliki,
antara lain :

a. Kuat dan dapat diandalkan.
Nggak lucu jika mengandalkan keamanan kamera anda pada sebuah tas kamera tapi ternyata tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik, mungkin jahitannya yang cepat putus, atau bahan tasnya yang mudah sobek. Dan faktor kekuatan inilah yang paling utama yang harus dipertimbangkan pada sebuah tas kamera.

b. Mudah digunakan.
Selain kuat tas kamera ini juga harus mudah digunakan, khususnya ketika ada momen berharga dan anda harus dapat dengan cepat mengeluarkan dan mempergunakan kamera anda.


c. Tidak menarik perhatian.
Ada sebagian produsen tas kamera yang suka dengan mencolok menempelkan merk kamera tertentu pada tas kamera produksinya. Toh anda tidak bermaksud memamerkan merk gear yang anda bawa dan menjadi incaran tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.


d. Memiliki rain cover.
Saya sangat merasakan manfaat dari keberadaan tudung hujan ini ketika memotret outdoor dan di daerah yang tidak dapat diperkirakan cuacanya ( dapat dengan tiba-tiba turun hujan ). Biasanya rain cover ini menyatu dengan badan tas dan disematkan pada bagian bawah dari tas.

Semoga membantu.


sumber foto