Sudah menjadi rahasia umum diantara kami,para fotografer studio bahwa penghasilan yang kita hasilkan dari pekerjaan ini hanya pas untuk memenuhi kebutuhan hidup perbulannya.Beruntung bagi mereka yang mempunyai istri dan berpenghasilan juga sehingga bisa menabung untuk keperluan yang lain.Oleh karena itulah kehadiran side job sangat kami nantikan,bagai oase di padang gurun katanya..
Biasanya side job para fotografer ini nggak jauh-jauh amat dari pekerjaan utamanya yaitu moto.Apakah itu resepsi pernikahan,hari wisuda,ulang tahun,pre weding,atau sekadar pas foto karyawan suatu perusahaan.Pokoknya apa sajalah yang bisa menghasilkan uang.Dan susahnya jadwal side job ini biasanya berbarengan dengan ramenya jadwal studio,yaitu hari Sabtu atau Minggu.
Sewaktu saya bekerja di studio S,tawaran untuk melakukan side job ini selalu saja ada.Karena hubungan pertemanan kami antar fotografer sangat erat,maka setiap ada tawaran side job datang,kami kerjakan secara bergantian seperti layaknya sebuah tim.Kami usahakan agar jalannya operasional studio tidak terganggu dan bos tidak marah-marah.Yang jadi harus lembur,ya lembur karena nanti ada rewardnya.
Kadang ada klien yang menyangka bahwa pendapatan kita ini besar karena bekerja di studio foto terkenal.Kita hanya bisa mengelus dada sambil merendah.Tapi itulah perjuangan kita dari hari ke hari.Oleh karena itu dari pada disebut fotografer saya lebih suka disebut sebagai tukang poto,biar lebih sesuai dengan gajinya gitu,lho..
Selasa, 25 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar