Selasa, 25 Agustus 2009

Kita kok latah ya...

Kira- kira diawal tahun 2002 kemarin, ada satu studio foto baru yang mengusung tema fotografi ala Taiwan baru dibuka di mall Taman Anggrek. Mereka sampai perlu mendatangkan fotografer asli Taiwan yang nggak bisa cas cis cus bahasa Indonesia untuk lebih meyakinkan. Dan benar saja studio mereka overbook, dari hari pertama mereka buka sampai hari-hari berikutnya. Toko mereka bahkan jadi yang paling akhir tutupnya diantara toko-toko lainnya di Taman Anggrek. Karyawannya pada kewalahan, kualitas foto melorot tapi boss tetap senang; seperti yang diceritakan oleh salah seorang bekas karyawan studio tersebut kepada saya.


Secara teknis fotografi sih nggak ada yang istimewa, teknik fotografi high key yang pencahayaannya membuat wajah model nyaris berwarna putih tanpa adanya gradasi bayangan. Tapi memang waktu itu masih jarang ada studio foto yang membawa tema seperti itu apalagi ditambah dengan baju dan aksesoris glamour ala Taiwan menambah ketakjuban para klien awam. Padahal seharusnya udah bisa dibayangin bagaimana kualitas hasil foto studio tersebut dengan antrian yang begitu panjang. Ah, yang penting asal Taiwan...


Seperti ketika demam ikan Louhan dan yang sedang trend akhir-akhir ini yaitu gadget ponsel qwerty yang merupakan favorit dari presiden Obama; karena langsung bisa terhubung ke salah satu social networking yang lagi digandrungi. Rakyat kita pun berduyun-duyun mencobanya, walaupun harus pake ponsel kelas 2 yang disainnya mirip dan dengan harga yang lebih terjangkau yang penting asal nggak ketinggalan...


Gejala latah ini biasanya nggak berlangsung lama, ketika sudah mulai jenuh dan ada yang baru yang lebih menarik yang lama otomatis menjadi jadul. Bukan menjadi hal yang ganjil jika gejala seperti ini bermuara pada sesuatu yang positif, tapi jika akhirnya seperti ada sesuatu yang dipaksakan dan tidak pada tempatnya, akhirnya semua menjadi sesuatu yang mubazir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar