Hari ini blog fotografer jurnal ikut berpartisipasi dalam blog action day, yaitu even sedunia di mana para blogger menyuarakan satu tema, yaitu Climate Change atau perubahan iklim. Dengan harapan agar para pembaca lebih aware dan concern akan isu penyelamatan lingkungan hidup bumi tempat tinggal kita tercinta ini.
Teringat ketika saya kecil dulu, di mana saya begitu menikmati ritual sehari-hari ikut ibu saya berbelanja ke pasar. Salah satu hal yang saya ingat betul yaitu ibu selalu membawa keranjang belanja sendiri. Hal ini juga dilakukan oleh hampir semua ibu-ibu lain yang juga belanja di pasar yang sama. Walaupun sekarang sebagian ibu-ibu di pasar tradisional masih melakukan hal yang sama, namun harus diakui bahwa sebagian besar fungsinya sudah tergantikan oleh kantong plastik atau plasti kresek.
Pasar modern atau supermarket lah yang mempelopori maraknya penggunaan kantong plastik ini. Selain murah, ringan, praktis, elastis, relatif kuat, kedap air dan mudah dibuang. Nah kantong plastik yang mudah dibuang kalau sudah tidak terpakai inilah yang sekarang menjadi masalah.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan oleh penduduk dunia dalam 1 tahunnya. Sudah begitu material yang digunakan untuk membuat kantong plastik termasuk bahan undegradable atau tidak bisa terurai dengan mudah. Perlu waktu sampai 500 tahun agar bahan kantong plastik ini bisa menyatu dengan tanah. Bisa dibayangkan sampah-sampah dari kantong plastik ini mencemari tanah, air tanah, sungai dan laut sehingga efeknya bisa langsung membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia juga mahluk hidup lainnya.
Oleh karena itu saya ingin mengajak teman-teman untuk ikut mencontoh gaya ibu-ibu tradisional saat berbelanja ke pasar, yaitu dengan dengan membawa keranjang belanja sendiri menjadi sebuah trend baru. Baik untuk belanja di pasar becek maupun di swalayan. Selain dapat mengurangi sampah kantong plastik dan juga ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan. Ayo! katakan tidak pada kantong plastik.
Sumber foto.
Rabu, 14 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
25 comments:
mulai lah dari diri sendiri.
jangan kencing sembarangan lagi, haha...
O kalo untuk urusan itu mah biar pak hansip yang handle..he..he..he
Usaha saya dalam mengurangi penggunaan kantong plastik [soalnya kadang saya lupa bawa tempat, jadi terpaksa dikasih plastik baru] adalah dengan memakai lagi kantong tersebut suatu saat.
Saya paling seneng melipat kantong plastik bekas pakai dengan membentuknya menjadi segitiga-segitiga kecil, trus disimpan. Suatu saat mau digunakan lagi, tinggal ambil berdasarkan ukurannya. Segitiga kecil berarti plastiknya kecil, kalo plastiknya besar, ya ukuran lipatannya besar.
Kalo menghindari plastik sama sekali, nggak bisa, soalnya hampir semua pedagang sekarang cari praktisnya dengan mengganti bungkus plastik...
Blog action day? Saya belom ikutan bikin postingan semacam ini nih..
ditangan fotografer,gambar sampah bisa jadi seni
Mbak Nunik : makasih mbak sudah mau turun gunung untuk mampir dan ngasih komen di blog saya yang sederhana ini. I really appreciate it.
bapaknya hisyam : ah bapak ini bisa saja...
sekilas saya kira gambar makanan tadi, ternyata sampah. apa mata saya minusnya tambah lagi ya? :-(
Usul yang bagus tuh ,Mas.
Atau mungkin perut anda yang minta di isi..he..he..
waduh. . .baru tau klo ada blog action day, hehehe. . .
setuju sm bapak hisyam. . .xixixi
Hatur nuhun atas pujiannya,kang.
Salam kenal kang
Salam kenal juga Mas Hadi.
belakangan tiap beli buku, saya selalu bilang agar gak usah diberi kantung plastik.
herannya, seringkali kasirnya malah heran sama saya. dikasih plastik kok gak mau.
mudah2an usaha kecil ini bisa memberikan sedikit kontribusi bagi "say no to plastic bag" ini.. :D
salam kenal sahabat
morishige : wah sebuah rintisan sikap yang perlu di teladani dari mas moris ini. Maju terus!
sobat sehat : salam kenal juga.
Sebuah ajakan yang mulia. Kenyataannya memang sangat sulit seperti yang Mbak Nunik bilang (istri saya punya kebiasaan yang sama). Yang susah mungkin saya sendiri yang suka berfikir agak instan untuk masalah sampah ini. Selesai langsung buang. Namun begitu terima kasih sekali sudah diingatkan sama @Mas TukangFoto ini dan terkesan juga dengan ajakan Mas Wempi tentunya dari yang terkecil yang bisa kita perbuat dengan mudah. Trims mas yang artikelnya yang sudah mengingatkan.
Salam :)
maafkan bundo singgah sekarang :)
pengalaman teman yang belanja di sebuah supermarket di Jakarta.. beliau membeli kantong reusable bag, tapi ternyata kasir tak paham penggunaannya.. sampai harus dijelaskan oleh teman bundo tersebut. Lhah padahal didekat meja kasir ada stiker himbauan untuk menggunakan reusable bag, kok justru kasirnya engga ngerti.. hehhe gimana ciy
Terima kasih bundo sudah mau singgah.
Mungkin hal ini perlu lebih disosialisasikan lagi ke masyarakat agar orang bisa lebih sadar akan manfaatnya.
Saya setuju dengan sobat Isnuansa.. karena itu juga yang keluargaku lakukan selama ini.. yg namanya di gudang itu ada dus2 bekas indomie yg isinya ya itu kantong2 plastik dengan berbagai ukuran.. di situ ditulis ada ukuran besar, sedang dan kecil... hehehe
Sebuah permulaan yang baik ,kang.Mudah-mudahan cepet di temukan kantong plastik dengan material degradable deh.
Menurut saya bukan yang salah plastiknya deh, soalnya kalo nggak ada tas untuk membawa akan menyulitkan kita juga, rasanya yang perlu dicari solusinya itu alternatif apa yang harus digunakan sebagai pengganti kantong plastik, dan tentunya harganya sama murahnya dengan kantong plastik sehingga toko2x, atau swalayan2x bisa beralih.
Nah ini yang lagi di cari; pengganti kantong plastik atau kantong plastik ramah lingkungan.
jangan-jangan timbunan sampah dalam foto ini barangkali refleksi sampah di dalam kepala kita
Bisa saja..hehe
sekarang saya ama beberapa temen kampus lagi coba menggalakkan daur ulang sederhana bungkus kopi lho
contohnya disini
http://malicemrc.wordpress.com/2009/04/04/kreasi-daur-ulang-1-good-day-vanilla-late/
hehehe :D
good 👍
Posting Komentar