Rabu, 06 Januari 2010
Makan siang yang tertunda
Sudah waktunya makan siang, tapi klien belum selesai paket fotonya. Perut sudah kriuk-kriuk minta diisi, tapi pemotretan masih menggantung 20 shot lagi. Masih harus tersenyum dihadapan klien agar yang bersangkutan tetap merasa nyaman, masih harus ke sana ke mari mengatur pose, memindahkan posisi letak lampu studio agar tepat jatuh cahayanya, membetulkan penempatan aksesoris agar sesuai dengan tema yang diminta, kemudian sudah menanti klien berikutnya yang siap umtuk difoto.
Begitulah sekelumit keseharian tukang foto, ketika keadaan studio sedang ramai-ramainya. Disuguhi wajah-wajah cantik yang siap untuk difoto dan diarahkan. Tidak bisa menolak, karena mereka adalah sumber pendapatan utama dari studio. Meskipun harus menunda makan siang, menahan hati agar tak sampai emosi sampai seluruh foto session dalam satu hari itu selesai dikerjakan.
Beruntung saya tidak mempunyai penyakit maag, dan sudah terbiasa untuk memindahkan jam makan siang semenjak bekerja menjadi tukang foto. Asal sudah minum kopi manis dan sarapan sekerat roti di pagi harinya, maka siap sudah badan ini untuk diajak 'bertempur' seharian itu. Apalagi jika bekerja sambil ditemani oleh secangkir coffemix, maka rasa lapar itupun bisa ditunda sampai sore hari.
Tidak seperti rekan-rekan yang bekerja di kantoran yang memiliki jam makan siang dan istirahat yang sudah pasti, kami yang bekerja di bidang jasa potret-memotret kadang harus menundanya dan rela jika harus tidak libur pada hari Minggu. Tapi ini semua memang sudah menjadi resiko profesi. Dan sebagai rakyat yang dewasa, kita tetap harus menjalankan tugas dan pekerjaan kita secara profesional dan bertanggung jawab.
Lalu bagaimana suasana bekerja di tempat anda?
Sumber foto
salam sobat
BalasHapuswah pertama komen ya,,
hebat mas kalau harus selesai dalam 1 hari ,tugasnya.
tapi kasihan deh sampai makan siang tertunda gitu,,
wah mau tuh burgernya..
Saya sendiri juga ngiler sama burgernya,mbak..hehe.
BalasHapuskarena perusahaan saya bergerak di bidang jasa/pelayanan, maka jam istirahatnya fleksibel. yg penting saat istirahat jika ada klien yg datang ttp ada yg melayani. mmg tidak jarang kami pun melakukan lunch supercepat, hanya dng mie instan he..he...
BalasHapus**tp kejadian spt ini nggak setiap hari, bisa sebulan 4 - 5 kali
Di pabrik saya tertib makan siang mas. Jam 12 teng sudah boleh keluar untuk cari makan.
BalasHapus(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
BalasHapusKatanya kerja itu untuk mencari makan tapi anehnya gak sdikit yang mengabaikan makan untuk kerja
guskar : berarti mas gus sudah tau dong keadaannya gimana..
BalasHapusmandortempe : enak mas kalo bisa ada jamnya gitu.
alamendah : abis gimana kang, nggak enaklah kalo ninggalin orang yang lagi difoto. Ntar moodnya ilang.
Ya ampun ya ampun ya ampun
BalasHapusgambarnya kog bikir ngiler...
Sebagai ilustrasi bahwa walau makan apapun, kalo lagi laper, rasanya bisa senikmat burger itu..hehehe.
BalasHapusDulu sewaktu muda,di saat asyiknya kerja tugas,makan siang bisa ditunda.
BalasHapusSekarang dgn bertambahnya usia perut sudah rewel.
Telat makan siang beberapa menit saja,kepala jadi pening dan perut mual2.
Slm kenal,Pak Andre.
Ya,baru kali ini saya titip komentar di sini.
Saya juga kalo terpaksa aja pak, soalnya kalo ditunda gitu nantinya suka jadi nggak nafsu makannya...o iya pak salam kenal juga.
BalasHapussaya seorang relawan mas..pekerjaam saya banyakan keluar masuk kampung..dan keluar masuk hutan...seneng dapat informasi dan tips2 memotret dari blog ini...sangat berguna bagi aktifitas saya..makasih banyak
BalasHapussekalian pamit ta pasang link ya mas..
BalasHapussalam kenal mas..thanks info dan tips2nya
BalasHapuslingkungan kita : sama-sama,mas. Senang bisa berguna buat sesama. Silahkan mas, terima kasih.
BalasHapusediwicak : salam kenal juga mas, terima kasih.
Bikin langganan aja gan, tukang burger berkolaborasi dengan tukangfoto hehehe..
BalasHapusNice blog^^
Iya nih soalnya ngefans juga sama burger...
BalasHapusSekarang saya mempunyai waktu berlimpah untuk acara makan-memakan. Pagi mesti sarapan karena untuk modal. Bkiasanya isteri juga beli kue di tuykang sayur dan diletakkan di meja dekat kompi dan lapy.
BalasHapusMakan saing dan makan malam flexible, baik tempat maupun waktunya.
Jangan lupa makan lho mas karena orang bekerja sampai kehuajanan dan kepanasan kan juga untuk mencari makan. ha ha ha
salam hangat dari Surabaya
Makasih lho pakde sudah mengingatkan..waktu makan saya sekarang juga sudah berlimpah, karena sudah tidak bekerja di studio lagi.
BalasHapusDidit, bukannya klo lg ada yang cantik2, jadi lupa sama perut yg keroncongan? hahhhahh
BalasHapusDi puskes jam 12 udah bisa istirahat, bundo bawa bekal dari rumah, jadi ngga usah kemana-mana.
Sudah setiap hari melihat yang cantik jadi kalo waktunya perut minta diisi..ya harus diisi,bun..hehe.Di studio juga sudah pesan katering jadi nggak usah beranjak.
BalasHapusHello there :) nice blog, I'm blogie walking here.. keep writing and heppy blogging. my last post is about: wedding card
BalasHapusjadi pengen makan burger mas
BalasHapushehehe
karena sekarang bunda sudah di rumah saja, malahan hrs menyediakan sarapan, makan siang sampai makan malam utk orag2 di rumah, dan suka jengkel juga kalau mereka makannya pada telat, sudah dimasakin, tinggal dimakan saja ,kok masih telat he...he....*ibu2 ngomeldot com*
BalasHapussalam.
weddings : ok,thank you. I will visit your blog soon. See you:)
BalasHapusannosmile : oh silahkan mas, jangkan sungkan-sungkan..hehe.
bundadontworry : memang suka gitu ya bunda...
Kebetulan tahun lalu saya punya klien hotel, jadi makan di resto-nya... enak ya :-)
BalasHapusApalagi kalau kliennya restoran,mas..habis difoto langsung dimakan..hehehe.
BalasHapusga boleh sering-sering juga telat makan siang lo mas.. kalo lagi ada klien yang cantik2 itu..kan bisa sekalian diajak lunch .. heheh..
BalasHapusMaunya sih gitu,ceu..tapi nggak ada insentif dari studio euy..hehe.
BalasHapusDuh ampuuun teuing ngabibita bae yeuh... jadi lapar.. meluncur dulu ke dapur.. kali2 aja ada indomie. wuakaka
BalasHapusAduh, cari yang lebih sehat atuh kang...hehehe.
BalasHapusYah,begitulah pak resikonya dpt client.Kita harus rela menahan lapar,supaya client kita merasa puas dgn pelayanannya.
BalasHapusOh iya, itu memang salah satu resiko dari sebuah pekerjaan,mas..hehe.
BalasHapusliat burgernya perutku langsung jadi laper.
BalasHapusheheh