Istilah fotografer karbitan sebenarnya lebih tepat bila ditujukan kepada orang yang tadinya tidak mendalami bidang fotografi tapi karena sesuatu hal dengan terpaksa profesi 'tukang foto' mereka jalani. Sebagai contoh; seorang desainer grafis yang ditugaskan untuk mendokumentasikan sebuah acara oleh tempatnya bekerja dikarenakan ketiadaan tenaga fotografer. Dan seterusnya menjadi tugas dia jika ada hal yang menyangkut soal jepret-menjepret. Padahal hanya bermodalkan ilmu komposisi gambar, menguasai Photoshop dan tentunya menguntungkan bagi perusahaan tempat dia bekerja.
Akan lebih baik bila sang 'fotografer' ini menyadari ketertinggalannya dan mulai mempelajari dasar-dasar ilmu fotografi baik secara teori maupun aplikasi sehingga lebih dapat mempertanggungjawabkan 'profesi' barunya tersebut.
Seperti contoh dalam seni lukis, seorang pelukis aliran ekspresionis almarhum Afandi ternyata sangat menguasai dasar-dasar menggambar berbagai macam obyek menggunakan medium pensil. Jadi beliau nggak asal memencet tube cat minyak dan corat-coret di atas kanvas melainkan sudah memiliki dasar-dasar untuk menjadi maestro seni lukis.
Apalagi di jaman digitalisasi seperti sekarang ini di mana segala sesuatunya jadi lebih 'dimudahkan', semangat untuk mempelajari sesuatu yang esensial harusnya tidak boleh padam.
Saya hanya ingin mengajak para sahabat untuk tidak setengah-setengah dan karbitan di dalam mencintai dan menekuni suatu bidang agar dapat lebih berhasil guna bagi kita atau mungkin malah dapat menginspirasi yang lainnya hingga hasilnya bisa lebih nyata bagi kebaikan bersama.
Selamat mencoba.
Sumber foto
klo tukang foto karena hobi atau kesenangan itu disebut apa sob?
BalasHapusDisebut fotografer amatir,mas. Tapi bukan dengan konotasi kualitas hasil karya mereka dibawah yang profesional.
BalasHapus(Maaf) izin mengamankan KETIGAX dulu. Boleh, kan?!
BalasHapusKalau saya mah cuman amatiran. Itupun kalau dapat pinjaman kamera.
Wakakakakakak...
betul, apa pun kalau dijalanin dengan serius dan ngga setengah-setengah insya Allah hasilnya maksimal. malah, beberapa fotografer bagus yg saya tau awalnya juga merupakan fotografer karbitan.
BalasHapuskarbitan itu disebut profesional juga ga?
BalasHapusbuat gw kalau uda menghasilkan uang mending jgn setengah2, tp kl sekedar hobi ya....
alamendah : nggak apa-apa, kang..:)
BalasHapuscho : mbetul, mbak..
exort : kalo karbitan belum bisa dibilang pro,mas, walau sudah menghasilkan uang..
wah aku dong fotografer amatiran. haha
BalasHapusSemua berawal dari hobi,mas..:)
BalasHapuswah mantap saya bisa belajar disini
BalasHapusMonggo, monggo..silahkan dinikmati suguhannya :)
BalasHapuswah ada2 aja istilahnya pake karbit :D
BalasHapusPake karbit kang biar cepet matengnya..:)
BalasHapuspake bahan pengawet ga? hehe
BalasHapusknapa pake nama tukang poto kak , , ,
BalasHapussaya pertama tu hobi musik kak, stelah lumayan berprestasi dalam musik saya beralih ke design (gara gara ditinggal buat band baru ama tmen") skalian design saya juga nyambi foto kak, ada tahap thap atau penuntun ga biar bisa jadi pro??
pengen mengerjakan hobi tapi menghaslikan , ,
Nggak ada yang lain jalannya selain terus berkarya, pasti nanti ketemu jalanya sendiri jika terus ditekuni dan terus membuka diri terhadap peluang untuk maju..
BalasHapuswah kayak pisang aja pake di karbit hehe :)
BalasHapusUhui..:D
BalasHapusKalau mendalami fotografi karena hobi, bukan karbitan, kan? :D
BalasHapus