Sabtu, 16 April 2011

Pungutan liar di spot fotografi

Pungutan liar di spot fotografi makin lama makin meresahkan teman-teman fotografer yang lebih sering bermain di fotografi luar ruangan atau outdoor. Khususnya yang saat ini lebih sering menangani job foto-foto prewedding outdoor.

Dulu ketika orang mulai beralih ke tempat-tempat di luar studio untuk mencari suasana baru sebagai tempat foto-fotonya, mereka dan para fotografer masih leluasa untuk beraksi dan berkreasi memanfaatkan spot fotografi pilihan mereka. Tapi lama-kelamaan muncullah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan momentum ini sebagai ladang mendapatkan uang 'mudah' tanpa memikirkan efek negatif dari perbuatannya dengan menarik 'uang retribusi' tak resmi yang nantinya masuk kantong sendiri.

Para fotografer ini sudah ikut mempromosikan keindahan spot fotografi di suatu daerah secara tidak langsung, ketika hasil foto-foto mereka dilihat turis lokal atau manca negara serta vendor fotografi lainnya lalu ikut tertarik untuk memanfaatkannya, sudah tentu menjadi pemasukkan pendapatan yang lumayan bagi pemda setempat.

Saya lebih rela jika uang retribusi tersebut dikelola oleh pemda setempat dan digunakan kembali untuk merawat spot fotografi tadi sekalian menjadi sumber tambahan bagi uang kas daerah tersebut.

Ayo, gimana nih para pemda?


Foto : Andre Leonardo

27 komentar:

  1. di indonesia ini memang belum ada ya bang, aturan tentang kawasan mana aja yg boleh digunakan untuk kepentingan fotografi, mana yg gratis, mana yg bayar?

    supaya ga muncul ni pak ogah2 macam begini.

    BalasHapus
  2. Hal-hal seperti ini memang belum dibuat kebijakannya, masih repot ngurusin yang lain kali :)

    BalasHapus
  3. itulah indonesia bang, banyak pungutan yang gak jelas aturannya dan gak jelas penggunaannya. kadang malu sendiri liat keadaan bangsa kaya gini.

    BalasHapus
  4. masss
    ajari fotografi donkkk
    plisss
    hehe

    BalasHapus
  5. waktu studio kita outdoor, di alam bebas ada premannya heheeheh

    ya begitulah mas


    akhirnya datang jugaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  6. wah baru tau ada pungutan semacam itu padahal kanharusnya gratis ya untuk dokumentasi

    BalasHapus
  7. Seharusnya gratis karena sudah ikut mempromosikan wisata daerah tersebut..

    BalasHapus
  8. Terlalu banyak hal yang diurusin sehingga untuk yang ini gak sempat dipikirkan mas...

    BalasHapus
  9. bener banget nih kang , , ,banyak pungli di spot yang asik buat jepret, contohnya di mangrove bali , ,,

    mengecewakan

    dick

    BalasHapus
  10. dasar gila....ndak tw apa nyari uang itu ndak semudah bunuh presiden...





    semoga semua tukang pungli segera sadar....

    BalasHapus
  11. iya nih skgr makin banyak aja tempat yang bagus yang dimintain uang kalau mau foto
    gw pernah baru aja foto sekali dua kali tau2 gw disamparin trus di'giring', katanya kalan foto disini harus gini gitulah, buntut2nya minta duit, gw pergi aja lgsg ga jadi foto

    BalasHapus
  12. iya om.. pungli bikin sebel orang banyak.. :(

    BalasHapus
  13. Banyak orang yang menentang orang lain melakukan pungli, tapi tanpa disadari mereka sendiri juga sudah melakukan itu....

    BalasHapus
  14. Wah kurang ajar betull,,,benar kata mas,,,mending ke pemdain trus dikelola sama pemda...
    mdah2an didngar sma pemerintah2 ya mas...

    Mas btw tukeran link yuk??

    BalasHapus
  15. ga preman, ga pejabat, uang pungli masuk kantong sendiri

    BalasHapus
  16. sebetulnya mereka cerdas,cuma salah menempatkannya

    BalasHapus
  17. kayaknya dinegeri ini perlu adanya komisi pemberantasan pungli

    BalasHapus
  18. yah om tukang poto blum apdet..

    BalasHapus
  19. Bagus banget artikelnya..
    Salam kenal...

    BalasHapus
  20. yach seperti tw lah indonesia,,

    BalasHapus
  21. perlu ditiru jadi fotografer sehat

    BalasHapus
  22. Terlalu banyak hal yang diurusin sehingga untuk yang ini gak sempat dipikirkan mas....di indonesia ini memang belum ada ya bang, aturan tentang kawasan mana aja yg boleh digunakan untuk kepentingan fotografi

    BalasHapus
  23. dimana ada kesempatan disitu ada pungli.

    indon-indon....
    ikut prihatin pak

    BalasHapus
  24. That’s a brilliant work. that kind of work I never seen it before

    BalasHapus