Selasa, 20 Oktober 2009
Foto display tidak menjadi jaminan
"Mas, kenapa sih hasil foto saya tidak sebagus foto displaynya?..". "Padahal kan studio x itu rame dan terkenal." Ini adalah salah satu pertanyaan yang menggelitik hati saya dan cukup sering ditanyakan oleh klien pada saya. Pertanyaan ini tercipta ketika saya menjadikan percakapan atau obrolan sebagai sarana untuk mencairkan suasana dan menjadikan interaksi antara saya dan klien tidak menjadi kaku. Obrolannya bisa tentang apa saja, dari yang ringan sampai yang berat berkualitas.
Nah, ini analisa saya; foto display dari sebuah studio foto tentu saja dibuat dengan perencanaan yang matang. Mulai dari pemilihan tema, siapa yang akan jadi modelnya, di mana lokasinya dan sampai pada siapa fotografer senior yang akan mengambil gambarnya. Dengan persiapan seperti ini pastinya foto-foto yang dihasilkan juga akan istimewa.
Foto yang dibuat untuk tujuan sebagai display sebuah studio tentu saja dimaksudkan untuk mengangkat citra dari studio yang bersangkutan sekaligus untuk membantu usaha bagian marketingnya dalam memasarkan jasa dari studio tersebut. Foto-foto display dari sebuah sebuah studio foto logikanya tidak ada yang tidak bagus.
Lalu bagaimana dengan pertanyaan klien tadi? Tentu saja hasil foto dari klien tersebut tidak pada tempatnya jika harus dibandingkan dengan foto display studio. Selain dia bukan model, walaupun dia fotogenic sekalipun, pernah nggak anda mengalami ketika harus bekerja dari pagi hari lalu baru punya kesempatan untuk makan siang pada jam 4 atau jam 5 sore? Itu ketika studio dalam keadaan fully booked. Tentunya kita tidak bisa berharap banyak dari seseorang dengan kondisi kerja yang seperti itu.
Ini adalah pengalaman saya. Dan bagi kami, para fotografer, keadaan ini juga sangat tidak menyenangkan. Tidak bisa memberi yang terbaik, dijejali dengan setumpuk klien yang inginnya hasil foto mereka bisa sebagus foto displaynya. Dan memang bukan salah mereka juga jika mereka tidak tahu bahwa fotografernya membutuhkan rehat sejenak untuk sekedar mengembalikan nafas dan mencoba mengumpulkan kembali inspirasi-inspirasi yang telah tercecer...
Saran dari saya, jangan membuat janji untuk foto dengan studio pada hari-hari Sabtu dan Minggu atau pada hari libur nasional karena biasanya studio dalam kaedaan fully booked, juga agar anda tidak kecewa dengan hasil fotonya.
Foto : Andre Leonardo
Labels:
pengalaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
34 comments:
yah saya juga punya pengalaman serupa , waktu itu pengambilan foto untuk pre-wed dan pernikahan saya, dan asli nggak ada satu pun yang sesuai ama display mereka , yah mungkin saya memang bukan model sih.., dan waktu melakukan pemotretan pun harinya emang full booked , yah mau gimana soalnya milih "hari baik" sih.. haha.. , akhirnya fotonya saya retouch sendiri jadi yang saya inginkan.. dan hasilnya.. sekarang majang gede banget di ruang tamu.. hhihiii..
Photo display, tentunya yang paling bagus dan menarik.
blooges : nggak semuanya sih sampai begitu, tergantung keluwesan pasangan pengantinnya dan mood sang fotografer saat itu.
Wempi : untuk yang ini saya nggak mau berargumentasi.
__SALAMPAGII^^..salamkenal dari bri__
___nanti ajarin bri moto iaa^^___
__salam pagii^^..semangat buat aktifitasnya iaa__
Ok,bri stay tuned on fotografer jurnal mudah-mudahan ilmu foto anda akan makin bertambah.
Salam kenal,MAs.
terima kasih sudah menyempatkan berkunjung ke blog saya.
saya sudah jalan2 , melihat2 dan baca2 tulisan di blog ini, wah benar2 speechless. semua isinya dan apalagi foto2nya keren2 dan bagus2 banget.
Senang bisa mengenal blog ini.
Salam.
Terima kasih sudah mampir,bunda.
Terima kasih juga atas pujiannya.
Semoga blog ini dapat berguna bagi teman-teman. Senang juga bisa mengenal, bunda.
jadi inget jaman camera manual,ketika hasil camera SLR Pentax yg tajam hingga jelas kulit wajah + jerawat di komplen. Sedang hasil kamera pocket dibilang bagus karena jerawatnya gak keliatan.. wa kakakakakkk..
Memang kadang manusia suka menutupi dan lari dari kenyataan apa adanya..he..he
Apalagi di jaman digital, wah lebih ngacir..
Bundo termasuk yang tak bisa menerima kenyataan, klo di foto ga mau chubbynya bundo, braces, komedo dan semua flek sampai kelihatan.. alhasil takkan ada foto asli bundo terpampang, huahhhahha
Waduh kalo begitu kita perlu seorang editor yang handal nih..he..he..he
Mas... sekedar saran, karena temanya fotografi bagus kalau themesnya pun sesuai :D
Nah itu dia mas Arham, saya ini kan newbie banget, jadi kurang ngeh sama yang namanya teknis dalam ngeblog, tapi perlahan tapi pasti saya pasti akan pelajari. Mungkin ada yang mau kasih masukkan?
'pasti' nya sampe 3x gitu..he..he..he
beda model beda hasil
beda tema juga beda bagusnya
hihihihi...kan kalu di display udah di edit lebih bagus dan untuk promosi kan...hihihihi
Hehehe postingan ini menyentil sekali!
Saya jadi teringat soal iklan kue yang kurang lebih sama... Kalau kita lihat di display toko kue terkenal pasti bagus-bagus, tapi ketika kita pesan dan ternyata berbeda dari yang didisplay kita pasti kecewa..
Dan nggak tahunya yang didisplay itu bukan kue betulan tapi imitasi..
Salam kenal!
Setidaknya foto wisuda-an sy lumayan meski hari itu yang ikutan foto juga banyak... :D
salam kenal, om
Ria : Yang itu pastilah,nggak mungkin kan kalo yang kurang bagus.
DV : pengalamannya sama nih sama mas Donny.
Putri : kalo foto wisuda setau saya..ya formal. Salam kenal juga,de.
artikel yang sangat bagus... diriku sbenarnya, nggak ngerti dalam dunia perpotoan... hail photo nyapun jelek2... untuk kang admin.. ajarin ya.. salam kenal.. tong hilap.. add YM ku..
Waktu ada acara pelantikan kamarin di kantor, ada displai dari KIN* studio, muantep banget saya lihat, dari mulai keluarga presiden, mantan presiden dan beberapa pejabat...
Kalo kita orang rendahan yang berpoto, apa dikerjakan dengan teknik yang sama ya? ;-)
kank ripay : sama-sama kita belajar lah, kang.Makasih udah mau mampir.
Mbak Nunik : mudah-mudahan perlakuannya sama mbak. Tapi yang jelas sih keluarga pejabat mendapat perlakuan yang istimewa.
wah... saya ada pengalaman yang begini. kecewa, sih.
Waw.. makin mantaap aja nih ilmu forografi nya.. sukses ya.. sobta.. n ttg compres CSS.. kalau dah dicompres ya.. gak bisa di kembaliin lagi.. makanya kita hrs punya backup yg aslinya...
alamendah : hatur nuhun kang sudah mau mampir dan berbagi.
saungweb : o gitu ya kang CSS compress nya, tararengkyu atuh.
Kalau mau ganti theme sebaiknya pilih yang memang khusus buat blog fotografi seperti ini Mas.
Kan banyak pilihan. Cara nggantinya juga banyak ditulis di blog tutorial
Terima kasih atas masukannya, pak guru.
Saya malah ora pati paham bab poto memoto kui mas.
Nggak pa-pa, mas yang penting udah mau mampir.
hehe. . .ternyata gtu toh. Makasih kang infonya, maklum baru tau :D
oh iya kang, ada award buatmu, klo sempet silakan diambil :)
Oh iya kang terima kasih.
wah wah wah jadi nambah ilmu klo mw pre wed nie :D
hwehehehe.......
thx ya om :D
Sama-sama deh kita berbagi ilmu.
salam kenal mas dari saya habibi
mau nanya mas kalo kamera dslr yang pas buat pemula apa ya, n harga di pasaran berapa. saya pengen kamera yang tidak terlalu rumit di pelajari namun spec nya bagus, n harga jual nya tidak cepat turun, fitur nya tidak kuno. saya juga hobi foto benda yang kecil seperti serangga tapi kalo pake kamera saku hasilnya jelek... mohon bantuan nya mas... makasih atas tips di blog mas....
Rekomendasi saya adalah Canon 1000D, gampang dimengerti dan nggak ribet. Kalo suka motret benda kecil tinggal tambah koleksi lensa makronya. Salam kenal juga mas.. :)
Posting Komentar