Pungutan liar di spot fotografi makin lama makin meresahkan teman-teman fotografer yang lebih sering bermain di fotografi luar ruangan atau outdoor. Khususnya yang saat ini lebih sering menangani job foto-foto prewedding outdoor.
Dulu ketika orang mulai beralih ke tempat-tempat di luar studio untuk mencari suasana baru sebagai tempat foto-fotonya, mereka dan para fotografer masih leluasa untuk beraksi dan berkreasi memanfaatkan spot fotografi pilihan mereka. Tapi lama-kelamaan muncullah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan momentum ini sebagai ladang mendapatkan uang 'mudah' tanpa memikirkan efek negatif dari perbuatannya dengan menarik 'uang retribusi' tak resmi yang nantinya masuk kantong sendiri.
Para fotografer ini sudah ikut mempromosikan keindahan spot fotografi di suatu daerah secara tidak langsung, ketika hasil foto-foto mereka dilihat turis lokal atau manca negara serta vendor fotografi lainnya lalu ikut tertarik untuk memanfaatkannya, sudah tentu menjadi pemasukkan pendapatan yang lumayan bagi pemda setempat.
Saya lebih rela jika uang retribusi tersebut dikelola oleh pemda setempat dan digunakan kembali untuk merawat spot fotografi tadi sekalian menjadi sumber tambahan bagi uang kas daerah tersebut.
Ayo, gimana nih para pemda?
Foto : Andre Leonardo
Sabtu, 16 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
27 comments:
di indonesia ini memang belum ada ya bang, aturan tentang kawasan mana aja yg boleh digunakan untuk kepentingan fotografi, mana yg gratis, mana yg bayar?
supaya ga muncul ni pak ogah2 macam begini.
Hal-hal seperti ini memang belum dibuat kebijakannya, masih repot ngurusin yang lain kali :)
itulah indonesia bang, banyak pungutan yang gak jelas aturannya dan gak jelas penggunaannya. kadang malu sendiri liat keadaan bangsa kaya gini.
Hanya bisa ikut prihatin.. :(
masss
ajari fotografi donkkk
plisss
hehe
waktu studio kita outdoor, di alam bebas ada premannya heheeheh
ya begitulah mas
akhirnya datang jugaaaaaaaaaa
wah baru tau ada pungutan semacam itu padahal kanharusnya gratis ya untuk dokumentasi
Seharusnya gratis karena sudah ikut mempromosikan wisata daerah tersebut..
Terlalu banyak hal yang diurusin sehingga untuk yang ini gak sempat dipikirkan mas...
bener banget nih kang , , ,banyak pungli di spot yang asik buat jepret, contohnya di mangrove bali , ,,
mengecewakan
dick
dasar gila....ndak tw apa nyari uang itu ndak semudah bunuh presiden...
semoga semua tukang pungli segera sadar....
iya nih skgr makin banyak aja tempat yang bagus yang dimintain uang kalau mau foto
gw pernah baru aja foto sekali dua kali tau2 gw disamparin trus di'giring', katanya kalan foto disini harus gini gitulah, buntut2nya minta duit, gw pergi aja lgsg ga jadi foto
iya om.. pungli bikin sebel orang banyak.. :(
Banyak orang yang menentang orang lain melakukan pungli, tapi tanpa disadari mereka sendiri juga sudah melakukan itu....
Wah kurang ajar betull,,,benar kata mas,,,mending ke pemdain trus dikelola sama pemda...
mdah2an didngar sma pemerintah2 ya mas...
Mas btw tukeran link yuk??
ga preman, ga pejabat, uang pungli masuk kantong sendiri
sebetulnya mereka cerdas,cuma salah menempatkannya
kayaknya dinegeri ini perlu adanya komisi pemberantasan pungli
yah om tukang poto blum apdet..
Bagus banget artikelnya..
Salam kenal...
yach seperti tw lah indonesia,,
perlu ditiru jadi fotografer sehat
keren Uiih Fotonya....
makasih,mas :)
Terlalu banyak hal yang diurusin sehingga untuk yang ini gak sempat dipikirkan mas....di indonesia ini memang belum ada ya bang, aturan tentang kawasan mana aja yg boleh digunakan untuk kepentingan fotografi
dimana ada kesempatan disitu ada pungli.
indon-indon....
ikut prihatin pak
That’s a brilliant work. that kind of work I never seen it before
Posting Komentar