Saat pertama kali menekuni bidang fotografi sebagai hobi sampai akhirnya menjadi ladang pengisi periuk nasi, saya banyak sekali menemukan hal-hal, mitos-mitos atau kesalahpahaman di bidang fotografi yang dapat menghambat atau mempengaruhi kemajuan para fotografer pemula.
Inilah hal-hal yang biasanya menjadi penghambat dan mudah-mudahan kita yang sedang menekuni fotografi bisa menghindarinya :
1 . Hasil foto saya tidak bagus.
Tidak ada keberhasilan yang instan, semua harus dimulai dari yang kecil. Ada ratusan foto yang kita hasilkan, tapi hanya beberapa saja yang bagus. Jalan tidak selalu mulus, dan itu memang alamiah ketika kita sedang mempelajari sesuatu. Dengan berjalannya waktu, kemampuan dan ketrampilan kita akan bertambah baik.
2 . Kamera saya kurang canggih.
Kamera yang mahal tidak akan menghasilkan foto yang baik jika kita tidak tau cara menggunakannya. Manfaatkan kamera yang ada, pelajari kemampuannya secara optimal dan tingkatkan ketrampilan memotret anda dengan kamera tersebut. Kamera bukan faktor penentu utama, tapi ketrampilan memotret andalah yang menentukan.
3 . Kamera merk tertentu lebih bagus dari merk yang lain.
Semua merk kamera DSLR saat ini sudah dibuat dengan standar yang sama untuk menghasilkan gambar yang baik. Faktor yang membedakan adalah fasilitas, harga serta selera dari masing-masing pemakai merk kamera.
4 . Sekolah lebih baik dari otodidak.
Banyak fotografer terkenal mengenyam pendidikan S1 jurusan fotografi tapi banyak juga yang mengembangkan ketrampilan mereka secara otodidak dan bisa sukses. Jadi keberhasilan seorang fotografer tidak tergantung dari faktor mereka kuliah atau otodidak tapi komitmen dan keinginan untuk maju dari masing-masing individulah yang menentukan.
Mungkin ada yang ingin menambahkan?
Minggu, 11 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
47 comments:
kesalahan utama adalah mmg inginnya serba instan.
fotografi ini kan sifatnya seni... untuk mencapai suatu kesempurnaan perlu proses dlm olah rasa dan olah jiwa.
belajar dan terus belajar akan lbh baik :)
Kesalahpahaman paling fatal... belum punya kamera, hiks...
Guskar : benar sekali mas.
Wempi: wah itu mah lain soal,Oom.
(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
Kesalahpahaman yang pertama itu yang sering kali menjangkiti saya.
Bisa diupayakan perbaikannya kok,kang..:D
**masih terus berharap akan sebuah kamera beneran. hehhehh..
kesalahan lain mungkin adalah gak punya kamera bro... (kaya ane..) o ya kalo mo cari buat latian awal mendingan apa ya (dengan budget minim tapi nich.... hiks hiks )
nakjaDimande : iya deh bundo,nabung dulu ya..hehe.
hak1m : kalo belum punya kamera nggak termasuk kesalahan,mas..tapi..
wew..mo jad fotografer kudu sekolah dulu ya....????....padahal secara profesi saya banyak sekali hal-hal baru yang unig dan mantap untuk didokumentasikan..cuma lum mahir githu...huuuffh
yang instan tidak pernah sehat, butuh kerja keras, belajar dan kesabaran.
mas ajarin saya donk, soalnya lagi buat film yang harus selesai dalam 2 bulan...
*ngarep MODE +ON*
bidansmart : secara otodidak juga bisa kok,mas asal disertai kemauan yang kuat.
Jumialely : maaf mbak Lely kalo film kayaknya bukan bidang saya deh.
yang pasti tetap fokus dan pegang teguh prinsip fotografer. :D itu yang say ingat dari pesan OM roy.
salam adem ayem
Fokus,fokus dan fokus pangkal keberhasilan.
Saya nggak belajar secara khusus maka hasilnya ya kurang bagus. Sekarang pakai kamera digital juga dan ada alat untuk memanipulasi foto.
Tapi foto asli lebih sip ya mas.
salam hangat dari Surabaya
Saya juga masih punya kamera non digital. saya gletakkan saja di almari, pasti dah jamuran mas.
Terima kasih tipnya
salam hangat dari Surabaya
plesiran : jaman sekarang memang lebih dimudahkan karena ada software olah digital,pakde.
Blogcamp : harusnya dirawat pakde, kali-kali aja nantinya bisa jadi barang antik,kan lumayan..hehe.
selalu berusaha dan tak knal menyerah.. kunci kesuksesan di bidang apapun..!!!
Tambahan :
* saya minder dengan photographer senior
:)
Kesalahan yang pertama biasanya yang membuat gak nyaman, tapi kalu sudah terbiasa kadang-kadang salah bisa jadi benar.
Sama halnya dengan jadi juru poto salahpun bisa dianggap seni ...heheheheheh...
Salam hangat dari kota hujan
Decy : kenapa harus minder? cuma beda mereka sudah terjun ke dunia fotografi lebih dulu saja kok.
abifasya : saya percaya para juru foto yang terlatih dapat membedakan mana foto salah , mana sebuah foto seni,mas..
tukangpoto :
iya mas, bener juga ya ...
kangen pengen foto2 lagi, sayangnya aku lom sempat, nanti , mas aja yg jadi jurinya ya.. hehe ;)
Oke mbak Decy saya tunggu hasil foto-fotonya ya.
Wempiiii...ampun deh...hihihi...
sini pinjem kameraku aja...tapi awas jangan di banting ya!!!
Sampai sejauh ini sih pengalaman ku cuman palingan motret in anak anak ku aja tuh mas...banyak gagal juga sih...
mood nya mereka harus dipancing pancing terus sih...keburu ke capean deh...
wah,keren nieh buat fotografer pemula kek ane. hehe
bibi titi teliti : motret anak-anak, salah satu tugas yang sulit,lho..hehe.
alymerenung : jadi malu,saya juga masih pemula,kok.
Belum bisa menambahkan, karena kamera saya masih baru dan baru menghasilkan 2 sesi pemotretan hehhee. Mohon reviewnya di 2 post terakhir saya :)
Salam bentoelisan
Mas Ben
Baik,mas akan saya review.
ditunggu kunjungannya di launching rumah baru saya jumialelydotcom oleh tukang foto. tolong di foto .. ahahaha :D
salam
Baiklah,mbak Lely saya akan berkunjung untuk bantu-bantu bagian dokumentasinya..hehe.
dlam hal ini saya sependapat dengan Guskar ... segala sesuatunya harus melalui proses. Untuk mendapat hasil yang detil dan presisi tentunya harus banyak berlatih dengan baik.
Trims Kang. Inspiratif artikelnya.
Salam
Yups setuju pisan sob dengan isi postingannya.. inspiratif sekali
Info yang bagus lur .. makasih telah berbagi ya.. n salam jepret juga
arkasala : makasih,kang.
saungweb : hatur nuhun,kang.
linktea : sami-sami,kang.
salam selamat weekend mas....
sukses selalu
heheheh jadi inget diri sendiri, memang benar Mas Didit, pinginnya langsung bagus dan keren hasilnya kalau ambil foto, padahal perlu banyak latihan ya agar bisa mendapatkan hasil yg bagus, bukan sekedar instant
terimakasih utk sharingnya yg sangat bermanfaat ini.
salam hangat utk keluarga
semoga selalu sehat
salam
jumialely : sama-sama,mbak Lely.
bundadontworry : salam hangat dari kami,bunda.
selain inginnya serba instant, pingin juga cepat-cepat pakai kamera tercanggih walau keahlian dan seni masih kurang terasah ya kang didit
My only camera: built-in camera 2 MP di hape jadul. Lumayan lah buat pelengkap postingan. Pokoknya, bagus nggak bagus... jepret terusss :)
mamah Aline : penyakitnya orang jaman sekarang,mah.
kakaakin : yang penting semangat belajarnya kaka,mantap!
memang 4 faktor ini yang sering menjangkiti pemula.... nice info mas
Makasih,mas..
Akan saya ingat selalu sebagai pemula. :)
Kalau otodidak (tanpa sekolah fotografi) boleh disebut/menyebutkan diri sebagai fotografer gak? mohon masukannya
Boleh,mas asal dia menekuni fotografi dengan penuh dedikasi dan profesional.
Darwis Triadi sendiri tadinya berprofesi sebagai pilot sampai akhirnya dia menekuni bidang fotografi. Dan nggak jarang yang amatir lebih 'jago' dari yang sekolah.
wah...jadi nambah pengetahuan nih. makasih share nya
Oh iya makasih juga atas kunjungannya ya..
mampir aja nich.. salam
Posting Komentar