Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Desember 2011

FAQ about photography

Frequently Asked Questions about photography atau pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada saya tentang fotografi yang biasanya ditanyakan oleh yang awam maupun oleh yang baru belajar tentang fotografi. Saya berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan seobyektif mungkin agar persoalan dasarnya dapat terjawab. Berikut di antaranya;


- Mas, kamera apa sih yang bagus untuk yang baru mau belajar fotografi?
Kamera DSLR jenis entry level merk apa saja beserta lensa kit bawaannya sudah memadai untuk mempelajari dasar-dasar fotografi.

Contohnya : Nikon D3100, Canon 1100D dan lain sebagainya.


- Mas, kalo kamera merk Nikon sama Canon bagusan mana sih?
Setiap merk kamera mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jika ada yang mengatakan bahwa kamera merk tertentu lebih unggul dari yang lainnya itu semata karena kelebihan dari merk kamera yang disebut sudah dapat mengakomodasi kebutuhan fotografi si pembuat statement. Kelak jika sudah lebih lama mendalami fotografi dengan sendirinya akan mengetahui kamera merk apa yang lebih cocok dengan kebutuhan fotografi masing-masing.

( BERSAMBUNG )



foto : DEFF PORTRAITIST  ( 08568342777 )

Kamis, 15 Desember 2011

Tips memasarkan jasa fotografi lewat internet



Sudah setahun terakhir ini saya mencoba untuk memasarkan jasa fotografi lewat internet. Padahal pengetahuan saya tentang dunia internet dan pemasaran lewat internet itu masih tergolong cetek, maklum masih newbie. Tapi justru karena keberadaan internet juga proses saya mempelajari workflow pemasaran di dunia maya ini jadi bisa lebih dimudahkan. Tinggal klik, kita bisa langsung bertanya sama pakarnya, diskusi di forum-forum dan lain sebagainya.

Mengapa harus memasarkan lewat internet? Saya percaya di masa yang nggak akan lama lagi semua sisi kehidupan kita pasti akan bersinggungan atau bahkan bergantung dengan yang namanya internet. Pemasaran usaha lewat internet selain jauh lebih murah, mudah dan hasilnya sangat jauh lebih efektif. Sedikit bocoran, sekarang 100% klien jasa fotografi saya berasal dari internet.

Tips ini merupakan langkah-langkah yang saya lakukan dari nol, baik dalam pengetahuan maupun secara praktek. Coba sana coba sini, trial & error, sampai bisa menghasilkan seperti sekarang, berikut langkah-langkahnya :

a. Website atau blog yang representatif.
Memiliki website atau blog gratisan merupakan sebuah keharusan. Dalam hal ini saya menggunakan fasilitas blog gratis dari Blogspot. Ibarat 'rumah' milik kita yang memiliki alamat jelas di jagad internet yang nantinya akan  digunakan untuk memajang portfolio kita sesuai dengan target pasar yang dituju. Jangan lupa untuk menyisipkan frase kata yang akan kita gunakan sebagai kata kunci atau keyword agar blog kita bisa terindeks oleh search engine, dalam hal ini Google, sesuai dengan segmen klien yang kita incar. Keywordnya bisa berupa : jasa fotografi, jasa fotografer, fotografer makanan, atau jasa foto prewedding.
Keyword ini bisa  ditempatkan di header blog sebagai tagline atau disisipkan dalam artikel ketika kita mengupdate blog nantinya.


b. Dikenal lewat SEO.
Penting bagi blog kita untuk berada di halaman pertama dari hasil pencarian Google ketika keyword yang kita pakai diklik oleh klien calon pengguna jasa, sebab blog atau iklan jasa foto yang nangkring di halaman pertama dari mesin pencari yang paling sering dapat order. Lebih bagus lagi kalo bisa berada di urutan 5 besar.
Saya nggak punya rumus yang pasti untuk optimasi blog lewat SEO ini. Banyak trik khusus yang harus dilakukan jika kita mau bertanya pada pakarnya. Yang saya lakukan hanyalah terus mengupdate blog dengan foto-foto baru, blogwalking sambil meninggalkan komentar serta link menuju blog saya, nggak berhenti untuk memasang iklan secara gratisan, dan posting di jejaring sosial.

c. Pasang iklan.
Terus terang klien pertama saya yang datang dari internet adalah karena iklan jasa foto saya yang masuk di halaman pertama hasil pencarian di Google untuk kata kunci 'jasa fotografi'. Jasa pasang iklan yang saya gunakan adalah juga jasa pasang iklan gratisan yang banyak ditawarkan di internet. Sekedar info, banyak situs jasa iklan gratis yang bagus kedudukannya di mata search engine, seperti situs iklan tokobagus.com, olx.co.id, hotfrog.co.id dan sebagainya.
Dalam hal pasang iklan ini saya nggak pernah pasang iklan berbayar, semuanya menggunakan jasa iklan gratis. Jika ada tawaran pasang iklan gratis pasti saya manfaatkan untuk beriklan. Bisa menempatkan keyword dan link menuju blog kita lebih banyak logikanya akan lebih sering terindeks oleh Google, dan hal ini dapat memperkuat kedudukan blog dan iklan kita di mata search engine.

d. Submit ke jejaring sosial atau forum.
Lebih banyak yang tau tentang usaha yang sedang kita jalankan tentunya akan lebih baik bagi peluang untuk terjadinya order. Untuk submit ke jejaring sosial, saya memilih Facebook. Selain lebih populer juga memberi kemungkinan bagi saya untuk mengupload foto.Untuk Twitter, saya gunakan hanya jika ada notifikasi penting untuk diketahui khalayak. Sedangkan di forum-forum, saya hanya sesekali posting untuk sekedar meninggalkan jejak.

Ternyata dengan memanfaatkan fasilitas gratis yang disediakan di internet, kita bisa mengoptimalkan pemasaran usaha dengan hasil yang sangat baik, seperti yang sudah saya rasakan sendiri.
.

Bagi para sahabat, semoga sepotong pengalaman saya ini mudah-mudahan dapat membantu.

Selamat mencoba!





screenshot  : Google.co.id

Sabtu, 10 Desember 2011

Olah rasa dalam fotografi

Ketika pertama belajar fotografi dulu, banyak sekali hal-hal yang bersifat teori dan teknis yang kadang membuat kita jadi nggak fokus terhadap apa yang menjadi prioritas utama dalam mempelajari fotografi, yaitu praktek. Ya, fotografi adalah 10% teori dan 90% praktek, malah saya berani menjamin bahwa pelajaran teorinya akan lebih melekat jika dilakukan sambil praktek. Learning by doing. Karena pada akhirnya kita diharapkan dapat melihat dan mengabadikan hal-hal biasa menjadi indah lewat olah rasa akan keindahan dalam mata fotografis tanpa terbebani oleh hal yang sifatnya teoritis.

Untuk membiasakan agar mata kita dapat melihat keindahan lewat kacamata fotografis, berikut hal-hal yang bisa kita lakukan :


a. Menguasai praktek teori dasar.
Walaupun kita nggak harus menguasai teori dasar fotografi secara mendetail dan menjadi expert tapi setidaknya kita tau bukaan rana berapa yang digunakan jika kita harus membekukan gerakan anak-anak yang sedang bermain bola, melakukan teknik 'panning' pada orang yang bersepeda, memblurkan latar depan atau belakang objek foto kita, lensa berapa milimeter yang cocok untuk memotret pemandangan dan praktek teori dasar lainnya. Hal ini diperlukan agar kita bisa mengantisipasi dengan tepat jika ada momen bagus yang terjadi di depan mata dan kita hanya memiliki waktu sekian detik untuk memutuskan pendekatan teknis yang mana yang akan kita gunakan untuk mengabadikan momen tersebut.

b. Self assignment.
Asah kepekaan visual anda terhadap sebuah objek. Sebagai contoh, objeknya adalah sebuah apel. Beri sebuah tugas pada diri anda bahwa selama sebulan anda hanya akan memotret objek yang bertemakan buah apel. Buah apel tersebut bisa anda potret dari berbagai sudut pandang, bisa dibelah, ditancapkan pada sebilah pisau, ketika sedang digigit oleh seorang teman, buah-buah apel di dalam troli di supermarket dan sebagainya. Gunakan imajinasi anda. Ganti tema tugas ini setiap bulannya. Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengasah kepekaan serta memperkaya imajinasi visual anda terhadap objek-objek yang ada di sekeliling kita.

c. Evaluasi.
Mintakan pendapat guru atau senior terhadap karya fotografi anda. Dengarkan apa yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan. Pendapat konstruktif mereka akan sangat berharga karena sedikit banyak pengalaman visual mereka sudah lebih kaya, hal ini dapat menjadi barometer untuk mengetahui sudah sampai sejauh mana anda bisa menyerap dan menerapkan ilmu fotografi  yang dipelajari selama ini.

Semoga tips di atas dapat membantu sahabat untuk mengolah rasa, menambah kepekaan akan keindahan visual lalu mengaplikasikannya dalam sebuah karya fotografi.


"..bukan cuma soal kamera, tapi imajinasi yang melampauinya."


foto  :  tukangpoto

Senin, 10 Oktober 2011

RAW atau JPG ?

Karakteristik dari masing-masing file RAW atau JPG pastinya sudah menjadi pertimbangan tersendiri bagi para fotografer ketika akan menyimpan hasil karya mereka.

Sebagai gambaran, bagi fotografer yang akan mengolah atau mengedit kembali hasil pekerjaannya melalui komputer maka bentuk file RAW lah yang akan lebih memudahkan pekerjaan mereka. Sedangkan bagi yang sudah cukup puas akan hasil dari settingan pengolah gambar bawaan dari kamera DSLR nya maka file JPG adalah pilihan yang tepat.

Berikut uraian singkat mengenai karakteristik dari masing-masing file :

File RAW
File RAW adalah file hasil murni rekaman sensor kamera, belum melewati proses olah gambar serta belum dikompresi.
File RAW termasuk dalam file yang optimal dalam menyimpan detail gambar, sehingga ukuran filenya jauh lebih besar dari file JPG.
Dengan menyimpan gambar pada format RAW, maka dalam hal pengolahan atau proses edit gambar akan memberikan keleluasaan penuh untuk kita dalam mengubah atau mengatur hasil gambar sesuai selera masing-masing. Keleluasaan penuh itu termasuk pada bidang : tone, kontras, saturasi warna, under/over eksposur,sharpening, white balance dan lain-lain.


File JPG
File JPG adalah file yang sudah melewati proses olah gambar hasil settingan kamera, sudah terkompresi dan berkurang kualitas gambarnya.
Olah gambar pada file JPG ini dilakukan lewat settingan kamera di mana anda dapat menentukan white balance, picture style atau style gambar sesuai selera masing-masing untuk menentukan saturasi warna, ketajaman, kontras dan lain-lain.
Belakangan karena teknologi kamera DSLR yang sudah semakin canggih menyebabkan hasil gambar dari file JPG juga sudah semakin membaik dan memadai.

Semoga membantu.



foto  :  Alex Supriatna

Kamis, 01 September 2011

Tas kamera

Ketika seorang fotografer ingin bepergian, lalu membawa serta peralatan fotografinya, baik itu ketika ada order atau untuk hunting foto, pastinya ia memerlukan sebuah tas kamera yang dapat diandalkan untuk membawa gadget fotografinya.

Walaupun banyak tas biasa yang dapat dipergunakan tapi alangkah baiknya jika mempergunakan tas khusus yang memang diperuntukkan untuk melindungi investasi peralatan kerjanya.

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika harus menjatuhkan pilihan pada tas kamera yang ingin dimiliki,
antara lain :

a. Kuat dan dapat diandalkan.
Nggak lucu jika mengandalkan keamanan kamera anda pada sebuah tas kamera tapi ternyata tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik, mungkin jahitannya yang cepat putus, atau bahan tasnya yang mudah sobek. Dan faktor kekuatan inilah yang paling utama yang harus dipertimbangkan pada sebuah tas kamera.

b. Mudah digunakan.
Selain kuat tas kamera ini juga harus mudah digunakan, khususnya ketika ada momen berharga dan anda harus dapat dengan cepat mengeluarkan dan mempergunakan kamera anda.


c. Tidak menarik perhatian.
Ada sebagian produsen tas kamera yang suka dengan mencolok menempelkan merk kamera tertentu pada tas kamera produksinya. Toh anda tidak bermaksud memamerkan merk gear yang anda bawa dan menjadi incaran tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.


d. Memiliki rain cover.
Saya sangat merasakan manfaat dari keberadaan tudung hujan ini ketika memotret outdoor dan di daerah yang tidak dapat diperkirakan cuacanya ( dapat dengan tiba-tiba turun hujan ). Biasanya rain cover ini menyatu dengan badan tas dan disematkan pada bagian bawah dari tas.

Semoga membantu.


sumber foto

Rabu, 20 Juli 2011

Menghindari rasa bosan di studio

Yang namanya kerja, walau bagaimanapun nyamannya tempat kita kerja rasa bosan pasti pernah dirasakan oleh para sahabat. Tak terkecuali oleh kami para laskar studio foto.

Banyak cara ditempuh untuk menghindar dari rasa bosan ini, sedikit tips dari kami bagaimana untuk menghindarinya ketika rasa itu mulai mengganggu kinerja sahabat di tempat kerjanya masing-masing :

Mencoba hal baru.
Mencoba hal baru selalu membuat kita lebih bergairah di dalam menjalankan pekerjaan. Jika di bidang kami; mencoba pose baru, teknik lighting baru, angle yang berbeda, komposisi yang tidak biasa, apalagi pas ketemu dengan klien yang mau diajak bereksperimen dan bereksplorasi, klop deh!


Online.
Beruntung bagi mereka yang di tempat kerjanya menyediakan sambungan internet untuk update terhadap hal terbaru, FB-an atau sekedar memeriksa email tanpa mengganggu tugas utama.

Ngopi.
Selalu saja ada alasan untuk sejenak rehat dari pekerjaan. Untuk sekedar melarikan diri dari rutinitas. Anda bisa ngopi, merokok, makan cemilan, sambil ngobrol dengan topik yang ringan memyegarkan. Pokoknya hal yang bisa merefresh diri anda.

Around the mall.
Pelepasan kepenatan melalui rangsangan penyegaran secara visual merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menghindari kebosanan.Jalan-jalan atau window shopping bisa merupakan salah satu jalan keluarnya.

Tips di atas merupakan rangkuman dari pengalaman favorit kami untuk mengusir kejenuhan ketika kami sedang menjalankan tugas. Untuk kegiatan yang lain tentunya bisa disesuaikan dengan kondisi dan situasi di tempat kerja para sahabat masing-masing.

Selamat mencoba.


foto  :  tukangpoto

Sabtu, 16 Juli 2011

Lighting high key

Lighting high key adalah pencahayaan yang terang, merata dan menghindari adanya bayangan pada sebuah obyek.

Biasanya lighting high key ini diterapkan pada pemotretan yang menginginkan agar detail pada sebuah obyek dapat terekam dengan jelas, memberikan mood yang cerah dan atmosfir yang gembira.
Diantaranya pada pemotretan foto produk, fashion, baby atau anak-anak.

Set up penerapan lighting high key ini bisa bermacam-macam, diantaranya :

Lighting satu lampu.

Satu lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal berukuran 120x60, agar cahaya dapat jatuh lebih merata dan mengeliminir adanya bayangan. Disetel overexpose antara 1/2 sampai 1 stop tergantung efek yang dikehendaki.

Lighting dua lampu.

Dua lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal 60x60 serta diposisikan equivalen terhadap obyek sebagai sumbu. Jadi tidak ada lampu yang berfungsi sebagai fill-in.

Jika masih timbul bayangan atau gradasi terang gelap pada obyek, bisa dihindari dengan memaksimalkan fungsi dari reflektor.

Semoga membantu.



foto  :  tukangpoto

Senin, 13 Juni 2011

Tips mengenal reflektor

Ketika memotret seorang model atau sebuah produk dan merasa ada bagian-bagian dari obyek tersebut yang kurang tercahayai oleh sumber cahaya utama tapi menginginkan cahaya yang lembut untuk mengisinya di sinilah kehadiran reflektor untuk memantulkan cahaya tambahan diperlukan.

Berdasarkan jenisnya reflektor untuk fotografi bisa dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu :

- Reflektor alamiah.
Reflektor yang terbuat dari alam yang ada di sekitar kita.
Misalnya :
pasir putih yang memantulkan cahaya matahari, pantulan cahaya matahari pada air laut,
kolam atau danau, bidang tembok putih pada sebuah bangunan.

- Reflektor buatan.
Reflektor buatan manusia yang memang sengaja dibuat untuk keperluan fotografi.

* Reflektor buatan dibagi dalam 3 jenis atau warna permukaan :

- Reflektor berwarna emas atau gold.
biasanya digunakan untuk memberikan efek warna yang lebih hangat pada skin tone
manusia atau model.

- Reflektor berwarna perak atau silver.
digunakan untuk menerangi bagian gelap pada model atau obyek dengan efek yang lebih
putih atau terang yang agak keras.

- Reflektor berwarna putih.
biasanya dibuat dari bahan styrofoam, untuk memberi efek warna putih yang
lebih lembut dan merata.

Selain lebih sering digunakan pada pemotretan outdoor tak jarang pula digunakan untuk pemotretan indoor guna menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek 'high key' pada pemotretan ala kawan-kawan dari Taiwan.

Semoga membantu.


Sumber gambar

Sabtu, 28 Agustus 2010

Megapiksel

Sepertinya topik megapiksel ini tidak pernah habis untuk dibicarakan. Terutama oleh para penjual kamera yang selalu mengiming-imingi para konsumen awamnya bahwa semakin tinggi angka megapiksel sebuah kamera maka semakin baik pula gambar yang dihasilkannya.

Suka merasa terganggu juga sih jika suatu kali sedang motret lalu ada yang bertanya, "Kameranya berapa megapiksel, mas?" Seolah hanya faktor megapiksel yang menentukan bagus tidaknya gambar yang akan dihasilkan oleh sebuah kamera. Tapi lama-kelamaan saya jadi maklum sendiri, bahwa masih banyak yang salah informasi tentang megapiksel ini.

Sebagai informasi, piksel adalah elemen terkecil dalam sebuah gambar digital yang direpresentasikan oleh sebuah titik. Makin tinggi jumlah titik yang dikandung dalam sebuah gambar, makin tinggi pula nilai resolusinya maka semakin baik pula kualitas gambar digital tersebut.

Jika hasil dokumentasi anda hanya akan disimpan dalam PC atau hanya akan dicetak dalam ukuran postcard, sebenarnya kamera saku 6 megapiksel sudah dapat menghasilkan gambar yang bagus.

Hal yang lebih menentukan kualitas gambar yang akan dihasilkan sebuah kamera digital adalah sensor. Sensor dalam kamera digital ibarat film negatif yang menerjemahkan cahaya ke dalam gambar. Sensor dengan ukuran lebih besar dan berkualitas lebih berpengaruh ketimbang piksel dalam proses menghasilkan gambar yang baik.

Sebagai perbandingan, kamera DSLR 6 megapiksel bersensor besar bisa menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik daripada kamera saku 10 megapiksel bersensor kecil.

Semoga dapat membantu.

Kamis, 05 Agustus 2010

Tips memilih lensa

Dalam hal memilih lensa, sama seperti ketika kita memilih kamera mana yang ingin kita beli. Sebaiknya memang disesuaikan dengan kebutuhan jenis fotografi yang sedang kita geluti.
Beruntung bagi mereka yang sudah mengetahui secara pasti lensa mana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan fotografinya. Yang paling susah adalah bagi yang belum bisa menentukan pilihannya tapi sudah berkeinginan dan berkemampuan untuk membeli lensa baru.

Untuk membantu memudahkan pemilihan jenis lensa, saya bagi jenisnya dalam 4 kategori :

- Lensa standar
Berukuran 50mm dengan sudut pandang mata normal, biasanya sudah menjadi satu paket bawaan ketika kita membeli kamera DSLR. Seperti pengalaman saya ketika mulai belajar fotografi dulu, lensa inilah yang menjadi andalan. Jika ada obyek yang menarik, kitalah yang harus maju mundur untuk mengatur komposisi terhadap si obyek. Saya sendiri rindu untuk mengembalikan fotografi sebagai hobi seperti dulu, nikmat sekali rasanya.

- Lensa wide angle
Berukuran antara 18mm sampai dengan 35mm dan bersudut pandang lebih lebar dari lensa standar. Sangat cocok bagi yang senang memotret pemandangan atau bagi yang suka bereksperimen dengan pandangan bersudut lebar, seperti foto di sini.

- Lensa tele
Berukuran antara 80mm keatas dan bersudut pandang sempit atau lebih terfokus pada sebuah obyek. Biasa digunakan untuk keperluan pemotretan model, fashion dan even olahraga.

- Lensa zoom
Memiliki range sudut pandang yang panjang dengan banyak pilihan untuk keperluan yang beragam. Ada yang berukuran 18mm-135mm atau wide angle ke telefoto, yang medium antara 35mm- 80mm atau telefoto ke super telefoto; 100mm-400mm. Karena kefleksibilitasannya ini sekarang lensa zoom banyak dijadikan senjata andalan para fotografer. Hanya dengan memutar ring lensa zoom, seorang fotografer sudah dapat melakukan berbagai komposisi pada obyek fotonya.

Semoga dapat membantu.



Sumber foto

Jumat, 02 Juli 2010

Tips ke studio foto

Ke studio foto? Mungkin ide ini bakalan ada diurutan terbelakang jika ditanyakan pada seorang pria tentang hal yang paling ingin dilakukannya saat ini. Atau malah menjadi keinginan yang pertama jika pertanyaan ini ditanyakan pada seorang remaja putri yang sedang senang-senangnya berdandan dan bernarsis-narsisan di depan kamera.

Tapi memang nggak bisa dipungkiri jika kegiatan ke studio foto ini bukanlah menjadi kebutuhan primer layaknya mengisi perut, kecuali jika KTP anda sudah kadaluarsa dan memang membutuhkan pas foto baru.

Berikut ada sedikit tips yang mudah-mudahan dapat membantu anda menempatkan kegiatan ini di dalam skala prioritasnya, sehingga tidak menjadi mubazir dan sekedar membuang-buang uang belaka :

1. Tujuan.
Sebaiknya tetapkan tujuan anda terlebih dahulu sebelum menuju studio foto. Mau bikin pas foto, foto seluruh badan untuk ikut lomba gadis sampul, foto bersama sang kekasih, atau sekedar mau bertanya harga paket-paket foto yang ditawarkan untuk membandingkan mana yang paling terjangkau di antara studio-studio yang ada.

2. Urgent atau tidak.
Apakah anda membuat foto ini untuk keperluan yang mendesak, sebuah keharusan atau hanya untuk portfolio pribadi. Jika mendesak, misalnya untuk keperluan melamar pekerjaan atau untuk mendaftarkan diri pada sebuah talent agency.

3. Ukuran.
Dalam ukuran berapa anda perlu fotonya? Mungkin hanya perlu dalam ukuran pas foto, post card, atau dalam ukuran besar karena untuk dipajang di ruang tamu. Hati-hati terkena rayuan customer servicenya sehingga anda mencetak banyak dan dalam ukuran yang sebenarnya tidak anda perlukan (..ini berdasarkan pengalaman, lho.. :) ) Untuk lebih amannya, simpan saja file foto anda dalam CD untuk anda tentukan keperluan selanjutnya.

Semoga dapat membantu.



Foto : tukangpoto

Jumat, 04 Juni 2010

Tips menggunakan lampu kilat pada kamera saku

Bisa dipastikan pada setiap kamera saku digital yang kita miliki dilengkapi dengan lampu kilat internal. Walaupun itu hanya sekedar untuk mencahayai obyek fotonya, tanpa tambahan modus settingan lain.

Fungsi utama dari lampu kilat adalah memberi tambahan cahaya buatan agar obyek yang difoto bisa tercahayai dengan baik.

Pada kamera saku digital yang lebih canggih kadang memberikan modus lampu kilat yang lebih komplit. Tapi sayangnya kemampuan tambahan dari lampu kilat ini jarang dimanfaatkan untuk menghasilkan karya foto yang lebih kreatif.

Ada beberapa modus lampu kilat pada kamera saku yang bisa kita manfaatkan, antara lain :

- Auto
Lampu kilat pada settingan ini akan menyala sendiri ketika obyeknya dalam keadaan gelap atau kurang tercahayai. Dan bisa dinon-aktifkan ketika tidak diperlukan.

- Slow Sync
Modus ini cocok untuk merekam obyek di malam hari dengan dengan latar belakang yang juga terang. Cara kerjanya adalah lampu kilat akan berpijar lebih dulu sementara rana kamera yang berkecepatan rendah akan merekam detil latar belakang.

- Rear Curtain Sync
Cara kerjanya sama dengan slow sync hanya saja lampu kilatnya menembak sesaat sebelum rana kamera menutup. Cocok unutk bereksperimen merekam gerakan atau aktifitas laksana slow motion.

- Red eye Reduction
Cara kerjanya kamera akan menembakkan serangkaian flash berkekuatan rendah sebelum akhirnya menembakkan cahaya utama. Bertujuan untuk menghilangkan efek mata merah.

Fill In Flash
Fungsinya adalah menghilangkan bayangan yang timbul pada obyek karena kuatnya sumber cahaya utama. Misalnya : cahaya matahari pada siang hari.
Lampu kilat diaktifkan untuk menghilangkan bayangan pada keadaan :
- Latar belakang yang jauh lebih terang dari obyek utama.
- Bayangan dari topi atau payung yang digunakan si obyek.
- Memotret di bawah keteduhan.
misalnya : bayangan dari bangunan, motret di bawah pohon dan lain-lain.

Semoga bisa membantu.

Senin, 31 Mei 2010

Kenali kamera anda

Belakangan ini masyarakat kita dimudahkan oleh modus auto yang memang sudah tersedia di tiap perangkat digital yang dimilikinya. Biasanya terdapat pada perangkat digital yang dapat membantu memudahkan kegiatan serta aktifitas manusia modern pada kehidupan sehari-harinya. Baik itu televisi, pendingin ruangan, mesin cuci maupun sepeda motor.

Begitu juga dengan kamera DSLR dan kamera saku digital yang kita gunakan. Modus auto pada kamera digital memberikan kita kemudahan untuk mengantisipasi jika ada momen mendadak yang ingin kita tangkap.

Bagi yang hobi fotografi, ketergantungan pada modus auto ini tentu saja sangat tidak dianjurkan. Selain mengurangi penguasaan pada kelebihan kamera serta fitur-fiturnya juga akan membatasi kreatifitas di dalam menghasilkan karya foto.

Mengenal dan menguasai penggunaan kamera pribadi masing-masing dapat dilakukan dengan cara :

1 . Baca buku manualnya.

Biasanya kegiatan ini yang paling segan untuk dilakukan oleh para fotomania. Tapi dengan membaca manualnya kita akan memiliki gambaran secara menyeluruh tentang cara kerja, kemampuan serta kelebihan dari kamera kita.

2 . Eksplorasi kamera.

Coba dan tes seluruh kemampuan dari kamera anda. Coba satu-persatu seluruh modus yang tersedia, tentukan fokusnya, atur kecepatan serta diafragma, perhatikan eksposur, ubah sensitifitas ISO nya. Perhatikan setiap perubahan yang dihasilkan dengan mengamati hasil fotonya.

3 . Data teknis.

Baca dan pahami setiap data teknis dari foto-foto yang dihasilkan oleh kamera anda, khususnya hasil foto yang anda anggap bagus dan menarik serta mewakili selera pribadi anda.

Dengan pengenalan dan penguasaan yang baik terhadap cara kerja dan kemampuan kamera pribadi, diharapkan agar kita dapat mengantisipasi setiap momen yang ingin kita tangkap dan menghasilkan karya-karya ciamik dan luar biasa.


Kredit foto : gambar di atas adalah kamera SLR pertama saya ketika memulai hobi fotografi, Yashica FX-3 super 2000.

Sumber foto

Rabu, 12 Mei 2010

Tips Foto Bokeh

Istilah foto bokeh mungkin tidak begitu populer bagi awam dan sebagian pekerja seni foto lainnya. Saya sendiri mengenal istilah ini sejak mulai bersinggungan dengan internet.

Kata 'bokeh' sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti 'blur' atau 'kabur'. Istilah bokeh pertama kali dipopulerkan pada tahun 1997 di Photo Techniques Magazine oleh editor Mike Johnston, untuk menunjuk pada obyek foto yang dikelilingi oleh gambar latar belakang yang blur.

Foto bokeh sangat erat kaitannya dengan pemilihan ruang tajam yang bercerita sehingga menguatkan tampilan dari obyek utamanya. Jadi tidak hanya sekedar foto dari sebuah obyek yang latar belakangnya blur semata.

Untuk menciptakan foto bokeh yang asik, ada tahap-tahap yang perlu untuk diperhatikan :

Ruang tajam
Tentukan dulu seberapa blur latar belakang yang akan anda terapkan pada sebuah obyek daripada hanya sekadar membuatnya blur semata. Sebab kadang latar belakang yang tidak terlalu blur akan dapat bercerita dan membuat tampilan obyek utamanya menjadi lebih kuat.

Lensa
Semakin panjang fokal lensanya atau lensa tele maka semakin sempit ruang tajam yang dihasilkannya. Biasanya dengan menggunakan lensa tele 100 mm ke atas atau lensa yang memiliki aperture yang cukup besar . Misalnya lensa 50 mm dengan f 1.2.

Pemilihan obyek
Pilihlah obyek yang dapat membuat foto bokeh anda bisa bercerita dan sedap dipandang mata. Dengan banyaknya latihan lama-kelamaan kepekaan mata kita akan dapat memilih obyek mana yang layak untuk dijadikan sebuah foto bokeh.

Semoga bisa membantu.



Kredit foto
Model : Gabriela Gunawan
Fotografer: Fouri!

Minggu, 25 April 2010

Fotografi makro



Fotografi makro adalah cara pembesaran terhadap sebuah obyek yang kecil, sehingga detailnya menjadi terlihat jelas dalam skala 1 :1 atau lebih besar. Dalam arti hasil foto anda dapat disebut foto makro jika skala antara hasil foto dan obyek aslinya adalah satu banding satu. Atau skala hasil fotonya lebih besar dari obyek aslinya.

Obyek dari fotografi makro bisa sangat beragam, biasanya yang luput keindahannya dari pandangan mata normal. Selain memotret keindahan dunia mikro dari tumbuhan dan serangga, ternyata fotografi makro juga digunakan untuk keperluan industrial; seperti engineering, manufacture, kedokteran gigi dan lain sebagainya.

Alat fotografis yang digunakan untuk membuat fotografi makro pun bermacam-macam, tapi pada postingan kali ini saya hanya akan mencantumkan alat bantu yang lazim digunakan oleh para fotografer makro dalam menciptakan karyanya :

1 . Lensa makro
Jika anda serius ingin menggeluti fotografi makro dan mempunyai dana lebih, tidak ada salahnya anda memiliki lensa ini sebagai investasi. Sebab lensa makro adalah alat yang dapat menghasilkan gambar yang paling baik untuk fotografi makro dibanding alat yang lain.

2 . Reverse ring
Alat ini yang paling banyak digunakan oleh para pemula karena harganya yang terjangkau. Berfungsi untuk menyambung bagian muka lensa dengan bodi kamera atau memasang lensa secara terbalik terhadap bodi kamera. Imej yang dihasilkan cukup tajam dengan ruang tajam yang sempit.

3 . Filter close up
Sama seperti penggunaan filter-filter lainnya yaitu direkatkan di bagian depan lensa kamera. Dengan tingkat pembesaran yang beragam, mulai dari +1 sampai dengan +10. Dampak dari penggunaan filter ini adalah mempersempit ruang tajam.

4 . Extension tube
Alat ini dapat meningkatkan pembesaran pada gambar tergantung pada berapa kali pembesarannya. Sesuai dengan namanya, alat ini dipasang di antara bodi kamera dan lensa. Hal yang perlu diperhatikan adalah pemotretan jadi memerlukan pencahayaan atau exposure yang lebih lama agar gambar dapat tercahayai dengan baik.

Pada artikel fotografi makro berikutnya saya akan mencantumkan alat-alat yang tidak lazim yang dapat kita gunakan untuk membuat foto makro. Selain lebih murah, semuanya menuntut kita untuk lebih kreatif. Selamat mencoba!



sumber foto

Jumat, 02 April 2010

Tips memotret makanan


Meneruskan permintaan dari Mbak Ari,Sauskecap; tentang tips memotret makanan maka saya mencoba merangkum berbagai cara memotret makanan menjadi satu tips yang simpel dan mudah diterapkan oleh setiap narablog walaupun hanya memakai kamera saku sekalipun. Mudah-mudahan bisa membantu jika ada yang ingin mendokumentasikan hasil kreasi memasak mereka atau jika ingin mengikuti lomba meracik resep dan harus memamerkan hasil masakannya ke dalam blog.

Hal terpenting dalam memotret makanan adalah bagaimana agar imaji cita rasa makanan yang kita foto dapat menggugah selera para pemirsa yang melihat foto makanan tersebut.

Untuk dapat mencapai hasil tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1 . Pencahayaan yang cukup.

Penting bagi kita untuk dapat memberikan cahaya yang cukup sebab foto makanan akan lebih bagus hasilnya jika difoto dalam keadaan terang. Salah satu sumber cahaya yang baik dan dapat kita manfaatkan secara gratis adalah cahaya matahari. Contoh : foto dengan teknik window lighting.

2 . Tidak menggunakan flash atau lampu kilat.

Kadang kita ingin mengambil praktisnya saja dengan menggunakan lampu kilat agar foto makanan kita dapat tercahayai dengan baik. Tapi tahukah kita kalau lampu kilat dapat mengurangi keaslian warna foto makanan kita menjadi lebih pucat tepatnya, sehingga bisa mengurangi imej cita rasanya.

3 . Fokus.

Biasanya jarak minimal antara obyek foto dengan kamera saku berkisar antara 0,5 meter. Lebih dekat dari itu obyek foto kita akan buram hasil fotonya. Usahakan agar obyek foto kita tetap fokus dan jika kita memerlukan imej yang lebih besar, kita dapat mengcropingnya pada tahap editing.

4 . Aksesori dan penataan.

Untuk menambah cita rasa, kita dapat menambahkan aksesoris sebagai pemanis atau kalau tidak salah; garnish dalam istilah kulinernya. Juga penataan obyek foto agar lebih apik penampilannya.Untuk hal ini saya menyarankan agar kita lebih sering buka-bika majalah wanita atau buku resep masakan agar kita bisa mencontoh hasil kerja dari food stylistnya.

Selamat mencoba.



Sumber foto

Selasa, 23 Maret 2010

Tips fotografi : memotret wajah

Pada tips fotografi kali ini saya akan sedikit membahas bagaimana cara pendekatan yang baik untuk memotret manusia. Jika pada artikel-artikel yang lalu sudah di jelaskan berbagai aspek dalam memotret manusia maka kali ini saya akan membahas khusus mengenai memotret bagian wajah.

Ada hal-hal spesifik yang perlu diperhatikan dalam memotret wajah :

1 . Fokus pada mata.

Seperti telah dikatakan bahwa mata adalah jendela jiwa, jadi sangat penting bagi kita untuk fokus pada mata ketika memotret wajah manusia. Karena setiap kali orang melihat foto seseorang bagian yang paling dulu dilihat adalah bagian mata. Semakin kuat anda bisa menangkap ekspresi lewat tatapan mata semakin kuat foto anda.

2 . Sudut pandang.

Hanya ingin mengingatkan bahwa sudut pandang pengambilan foto kita pada format close-up akan sangat mempengaruhi emosi foto secara keseluruhan. Bagian mana dari wajah yang jaraknya paling dekat ke lensa itu yang menjadi pusat perhatian.

3 . Gunakan cahaya yang lembut dan merata.

Cahaya yang lembut akan sangat baik untuk mengangkat skin tone pada wajah sehingga bisa tampil lebih alami.

4 . Tambahkan hair light.

Kita bisa menambahkan hair light ( kilau cahaya pada rambut ) agar detail foto wajah bisa lebih dinamis. Selain dapat memberikan volume pada obyek, hair light juga membantu memberi jarak antara obyek dengan background.

5 . Pilihan lensa.

Lensa yang ideal untuk memotret wajah adalah 90 mm ke atas pada kamera DSLR, dan sekitar 55 mm ke atas pada kamera poket lalu dibantu pada bagian editing agar dapat lebih close-up.

6 . Ekspresi model.

Bagian yang terpenting pada sesi pemotretan wajah atau close-up adalah tentunya ekspresi si model. Adalah menjadi tugas anda sebagai fotografer untuk dapat mengarahkan model anda agar bisa berekspresi senatural mungkin. Banyak cara bisa ditempuh antara lain; dengan mengajak ngobrol, melontarkan lelucon atau candaan atau sekedar menyetel musik untuk membangkitkan mood.

Oke, teman-teman selamat mencoba ya.


Foto : tukangpoto

Jumat, 05 Maret 2010

Tips memotret di bawah terik matahari

foto oleh : code poet


Kadang kita dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita untuk memotret di bawah terik matahari. Padahal posisi matahari yang sedang menyengat ubun-ubun adalah keadaan yang tidak terlalu bagus untuk melakukan pemotretan.


Tapi mudah-mudahan tips di bawah ini bisa membantu anda untuk meminimalisir kekurangan tersebut :


1. Tempat teduh.

Kalau tidak terpaksa sekali, kita bisa mencari tempat yang agak teduh untuk melakukan pemotretan
. Hal ini bisa dilakukan oleh obyeknya saja, fotografernya saja, atau sekaligus keduanya yang berpindah tempat.


2. Gunakan 'fill in flash' atau lampu blitz pengisi.

Karena memotret dengan sumber cahaya yang sangat terang dengan posisi tepat di atas kepala maka kemungkinan untuk timbul bayangan yang sangat kontras akan besar sekali. Bayangan ini biasanya akan terjadi di ceruk mata, di bawah hidung dan di bawah leher. Hal ini dapat kita hindari dengan memberi lampu kilat pengisi untuk mengeliminir bayangan hitam tadi.

3. Gunakan tudung lensa.

Khusus kamera DSLR, sebaiknya dilengkapi dengan tudung lensa ( lens hood ) untuk menghindari cahaya yang tidak diinginkan ( lens flare ) ikut masuk.

4. Ubah sudut pandang.

Ketika memindahkan obyek tidak dimungkinkan, buatlah diri anda mobile. Anda bisa memotret dari belakang obyek, dari arah atas atau bahkan dari bawah obyek. Dengan begitu akan mengubah arah jatuhnya sinar matahari terhadap obyek anda sehingga dapat memberi 'rasa' yang berbeda.

5. Gunakan filter.

Kadang tidak ada salahnya anda menyediakan filter polarizing. Selain dapat mengurangi cahaya yang masuk ke dalam lensa, filter ini juga dapat menguatkan efek biru pada langit.

6. Siluet.

Manfaatkan cahaya matahari yang berlimpah tersebut untuk membuat foto siluet yang artistik. Obyeknya bisa berupa manusia, perahu, atau benda-benda berprofil khas lainnya.

Cukup sekian dari saya dan selamat mencoba!


Kamis, 14 Januari 2010

Fotografi sebagai hobi

Hobi fotografi adalah salah satu hobi yang paling saya nikmati dari sekian hobi yang saya miliki. Fotografi telah menjadi bagian dari keseharian saya sejak belasan tahun ini, juga telah menjadi sarana untuk memenuhi periuk nasi keluarga saya. Berarti selain menjadi hobi, fotografi juga bisa kita jadikan sandaran hidup jika kita memang ingin menekuninya.

Bermula dari jaman SMA dulu, di mana saya hanya bisa melongo melihat teman-teman yang mengambil ekstrakurikuler fotografi sambil membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Tapi ketika harus memiliki kamera SLR sendiri karena memang mengambil pelajaran desain grafis, fotografi menjadi media yang benar-benar saya nikmati untuk menyalurkan minat saya pada bidang visual.

Berikut ada hal-hal yang bisa kita persiapkan jika ingin menjadikan fotografi sebagai sebuah hobi, menurut pengalaman saya :

1 . Investasi kamera DSLR dan aksesorinya.
Bukan ingin mengecilkan arti kamera jenis lain, tapi sebuah kamera DSLR lebih dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk mempelajari fotografi secara lebih optimal.

2 . Baca semua tentang fotografi.
Membaca semua literatur yang ada hubungannya dengan fotografi akan membuka wawasan tentang hobi yang sedang anda tekuni ini. Baik itu literatur yang bersifat offline maupun online, akan sangat berguna.

3 . Kursus atau otodidak.
Saya sendiri mempelajari fotografi secara otodidak, sebab cara belajar ' trial and error ' lebih ' nyangkut ' hasilnya bagi saya. Bermacam tempat kursus fotografipun sekarang telah tersedia. Dari tempat kursus yang dimiliki oleh fotografer terkenal sampai ke forum-forum di internet. Menurut hemat saya ditempat kursus itu dititikberatkan agar siswanya menguasai dasar-dasar ilmu fotografi. Baik itu yang tingkat basic maupun ditingkat advance dan dibantu dengan adanya pembimbing. Tapi pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Indra Leonardi, " Photography is general but style is personal." Style dari hasil potretan kitalah yang harus diciptakan.

4 . Mengikuti kontes foto.
Ikutilah lomba-lomba foto yang sering diadakan oleh pihak sponsor. Tidak usah yang bertaraf nasional apalagi internasional, cukup lomba foto mingguan atau bulanan sebagai ajang untuk mengasah kreatifitas visual juga sebagai ajang pengakuan terhadap hasil karya kita jika terpilih. Hal ini akan memacu semangat kita untuk terus memperdalam ilmu fotografi.

5. Jangan membatasi diri.
Ketika sedang belajar fotografi sebaiknya anda tidak membatasi diri dengan hanya mempelajari satu jenis foto saja, misalnya; hanya jenis foto pemandangan saja. Praktekkan berbagai macam jenis foto yang anda sudah pelajari. Misalnya; fotografi makro, memotret anak kecil, still life, bermacam jenis angle dan pencahayaan, foto fashion dan pemotretan cewek-cewek cantik. Sehingga apresiasi wawasan fotografi anda semakin luas dan memudahkan ketika anda ingin memilih jenis fotografi apakah yang ingin kita fokuskan untuk ditekuni.

6 . Latihan, latihan dan latihan.
Ilmu fotografi terdiri dari 10% teori dan 90% praktek. Jadi semakin sering dan semakin tekun anda mempraktekkan teori fotografi yang telah anda pelajari semakin cepat pula anda menguasai segala aspek berkenaan dengan fotografi.

Mungkin ada yang mau menambahkan?
Akhir kata, selamat belajar dan salam jepret!



sumber foto

Senin, 11 Januari 2010

Unusual photo angle

Unusual photo angle atau sudut pengambilan foto yang tidak biasa sering dilakukan atau memang seharusnya dilakukan oleh para fotomania agar obyek-obyek foto yang mereka ambil tidak terasa seperti foto dokumentasi biasa. Hal ini setidaknya bisa memberikan efek yang positif bagi fotomania agar dapat melakukan pendekatan yang kreatif jika menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Gunakan pemikiran yang tidak biasa atau 'out of the box', untuk menemukan sudut-sudut atau angle-angle pengambilan gambar yang tidak biasa, dengan begitu hasil foto kita memiliki nilai lebih dibanding dengan foto yang biasa kita ambil.

Mudah-mudahan tips dan tuntunan di bawah ini memudahkan anda dalam menerapkan pemotretan dengan sudut yang tidak biasa :

1 . Jangan gunakan sudut pandang biasa.
Orang biasa memandang sesuatu dengan cara lurus ke depan, 180*. Kita harus berbeda dari cara seperti itu. Gunakan rumus : agak dari kanan,agak dari kiri, agak dari atas, dan agak dari bawah.

2 . Memanfaatkan efek distorsi.
Lensa sudut lebar ( wide angle ) sekitar 18mm-35mm akan menimbulkan efek distorsi yang unik jika kita dekatkan pada obyek foto kita. Dekatkan pada wajah manusia maka wajah itu akan memanjang, dekatkan pada obyek berbentuk kotak maka ujung-ujung dari obyek tersebut akan lebih pipih atau meruncing.

3 . Berikan ruang kosong.
Sebagai contoh; foto pemandangan pantai yang kosong lalu ditambahkan obyek manusia yang sedang duduk merenung memandangi kejauhan di sudut kirinya. Komposisi yang tidak biasa seperti ini akan memberi nilai lebih karena sudut pandangnya yang tidak biasa. Seperti memberi ruang bagi imajinasi para pemirsanya masing-masing dengan pertanyaan '...kok sebelah sini dibiarkan kosong...kenapa ya?'

4 . Sudut pandang ekstrim.
Pemotretan obyek dari sudut pandang yang ekstrim akan selalu memberi nuansa atau rasa yang berbeda dari pandangan biasa. Misalnya; anak-anak yang sedang bermain kelereng yang difoto dari sudut pandang seekor burung atau ' bird eye view '. Atau orang-orang yang sedang bersepeda di hari Minggu difoto dari sudut pandang seekor kodok. Bisa terbayang, kan?

Pengingat : Obyek biasa dengan sudut pemotretan yang tidak biasa.

Mudah-mudahan bisa membantu. Salam jepret!



Foto : tukangpoto ( memanfaatkan efek distorsi )