Minggu, 11 April 2010

Kesalahpahaman fotografer pemula

Saat pertama kali menekuni bidang fotografi sebagai hobi sampai akhirnya menjadi ladang pengisi periuk nasi, saya banyak sekali menemukan hal-hal, mitos-mitos atau kesalahpahaman di bidang fotografi yang dapat menghambat atau mempengaruhi kemajuan para fotografer pemula.

Inilah hal-hal yang biasanya menjadi penghambat dan mudah-mudahan kita yang sedang menekuni fotografi bisa menghindarinya :

1 . Hasil foto saya tidak bagus.
Tidak ada keberhasilan yang instan, semua harus dimulai dari yang kecil. Ada ratusan foto yang kita hasilkan, tapi hanya beberapa saja yang bagus. Jalan tidak selalu mulus, dan itu memang alamiah ketika kita sedang mempelajari sesuatu. Dengan berjalannya waktu, kemampuan dan ketrampilan kita akan bertambah baik.

2 . Kamera saya kurang canggih.
Kamera yang mahal tidak akan menghasilkan foto yang baik jika kita tidak tau cara menggunakannya. Manfaatkan kamera yang ada, pelajari kemampuannya secara optimal dan tingkatkan ketrampilan memotret anda dengan kamera tersebut. Kamera bukan faktor penentu utama, tapi ketrampilan memotret andalah yang menentukan.

3 . Kamera merk tertentu lebih bagus dari merk yang lain.
Semua merk kamera DSLR saat ini sudah dibuat dengan standar yang sama untuk menghasilkan gambar yang baik. Faktor yang membedakan adalah fasilitas, harga serta selera dari masing-masing pemakai merk kamera.

4 . Sekolah lebih baik dari otodidak.
Banyak fotografer terkenal mengenyam pendidikan S1 jurusan fotografi tapi banyak juga yang mengembangkan ketrampilan mereka secara otodidak dan bisa sukses. Jadi keberhasilan seorang fotografer tidak tergantung dari faktor mereka kuliah atau otodidak tapi komitmen dan keinginan untuk maju dari masing-masing individulah yang menentukan.

Mungkin ada yang ingin menambahkan?

47 comments:

guskar mengatakan...

kesalahan utama adalah mmg inginnya serba instan.
fotografi ini kan sifatnya seni... untuk mencapai suatu kesempurnaan perlu proses dlm olah rasa dan olah jiwa.
belajar dan terus belajar akan lbh baik :)

wempi mengatakan...

Kesalahpahaman paling fatal... belum punya kamera, hiks...

tukangpoto mengatakan...

Guskar : benar sekali mas.

Wempi: wah itu mah lain soal,Oom.

alamendah mengatakan...

(maaf) izin mengamankan KEEMPAT dulu. Boleh kan?!
Kesalahpahaman yang pertama itu yang sering kali menjangkiti saya.

tukangpoto mengatakan...

Bisa diupayakan perbaikannya kok,kang..:D

nakjaDimande mengatakan...

**masih terus berharap akan sebuah kamera beneran. hehhehh..

Anonim mengatakan...

kesalahan lain mungkin adalah gak punya kamera bro... (kaya ane..) o ya kalo mo cari buat latian awal mendingan apa ya (dengan budget minim tapi nich.... hiks hiks )

tukangpoto mengatakan...

nakjaDimande : iya deh bundo,nabung dulu ya..hehe.

hak1m : kalo belum punya kamera nggak termasuk kesalahan,mas..tapi..

bidansmart mengatakan...

wew..mo jad fotografer kudu sekolah dulu ya....????....padahal secara profesi saya banyak sekali hal-hal baru yang unig dan mantap untuk didokumentasikan..cuma lum mahir githu...huuuffh

jumialely mengatakan...

yang instan tidak pernah sehat, butuh kerja keras, belajar dan kesabaran.

mas ajarin saya donk, soalnya lagi buat film yang harus selesai dalam 2 bulan...

*ngarep MODE +ON*

tukangpoto mengatakan...

bidansmart : secara otodidak juga bisa kok,mas asal disertai kemauan yang kuat.

Jumialely : maaf mbak Lely kalo film kayaknya bukan bidang saya deh.

andipeace mengatakan...

yang pasti tetap fokus dan pegang teguh prinsip fotografer. :D itu yang say ingat dari pesan OM roy.


salam adem ayem

tukangpoto mengatakan...

Fokus,fokus dan fokus pangkal keberhasilan.

Plesiran mengatakan...

Saya nggak belajar secara khusus maka hasilnya ya kurang bagus. Sekarang pakai kamera digital juga dan ada alat untuk memanipulasi foto.
Tapi foto asli lebih sip ya mas.
salam hangat dari Surabaya

BlogCamp mengatakan...

Saya juga masih punya kamera non digital. saya gletakkan saja di almari, pasti dah jamuran mas.
Terima kasih tipnya
salam hangat dari Surabaya

tukangpoto mengatakan...

plesiran : jaman sekarang memang lebih dimudahkan karena ada software olah digital,pakde.

Blogcamp : harusnya dirawat pakde, kali-kali aja nantinya bisa jadi barang antik,kan lumayan..hehe.

atlet mengatakan...

selalu berusaha dan tak knal menyerah.. kunci kesuksesan di bidang apapun..!!!

Decy mengatakan...

Tambahan :

* saya minder dengan photographer senior

:)

abifasya mengatakan...

Kesalahan yang pertama biasanya yang membuat gak nyaman, tapi kalu sudah terbiasa kadang-kadang salah bisa jadi benar.
Sama halnya dengan jadi juru poto salahpun bisa dianggap seni ...heheheheheh...
Salam hangat dari kota hujan

tukangpoto mengatakan...

Decy : kenapa harus minder? cuma beda mereka sudah terjun ke dunia fotografi lebih dulu saja kok.

abifasya : saya percaya para juru foto yang terlatih dapat membedakan mana foto salah , mana sebuah foto seni,mas..

Decy mengatakan...

tukangpoto :

iya mas, bener juga ya ...

kangen pengen foto2 lagi, sayangnya aku lom sempat, nanti , mas aja yg jadi jurinya ya.. hehe ;)

tukangpoto mengatakan...

Oke mbak Decy saya tunggu hasil foto-fotonya ya.

Bibi Titi Teliti mengatakan...

Wempiiii...ampun deh...hihihi...
sini pinjem kameraku aja...tapi awas jangan di banting ya!!!

Sampai sejauh ini sih pengalaman ku cuman palingan motret in anak anak ku aja tuh mas...banyak gagal juga sih...
mood nya mereka harus dipancing pancing terus sih...keburu ke capean deh...

Anonim mengatakan...

wah,keren nieh buat fotografer pemula kek ane. hehe

tukangpoto mengatakan...

bibi titi teliti : motret anak-anak, salah satu tugas yang sulit,lho..hehe.

alymerenung : jadi malu,saya juga masih pemula,kok.

Mas Ben mengatakan...

Belum bisa menambahkan, karena kamera saya masih baru dan baru menghasilkan 2 sesi pemotretan hehhee. Mohon reviewnya di 2 post terakhir saya :)

Salam bentoelisan
Mas Ben

tukangpoto mengatakan...

Baik,mas akan saya review.

jumialely mengatakan...

ditunggu kunjungannya di launching rumah baru saya jumialelydotcom oleh tukang foto. tolong di foto .. ahahaha :D

salam

tukangpoto mengatakan...

Baiklah,mbak Lely saya akan berkunjung untuk bantu-bantu bagian dokumentasinya..hehe.

arkasala mengatakan...

dlam hal ini saya sependapat dengan Guskar ... segala sesuatunya harus melalui proses. Untuk mendapat hasil yang detil dan presisi tentunya harus banyak berlatih dengan baik.
Trims Kang. Inspiratif artikelnya.
Salam

Saung Web mengatakan...

Yups setuju pisan sob dengan isi postingannya.. inspiratif sekali

Link Tea mengatakan...

Info yang bagus lur .. makasih telah berbagi ya.. n salam jepret juga

tukangpoto mengatakan...

arkasala : makasih,kang.

saungweb : hatur nuhun,kang.

linktea : sami-sami,kang.

jumialely mengatakan...

salam selamat weekend mas....

sukses selalu

bundadontworry mengatakan...

heheheh jadi inget diri sendiri, memang benar Mas Didit, pinginnya langsung bagus dan keren hasilnya kalau ambil foto, padahal perlu banyak latihan ya agar bisa mendapatkan hasil yg bagus, bukan sekedar instant
terimakasih utk sharingnya yg sangat bermanfaat ini.
salam hangat utk keluarga
semoga selalu sehat
salam

tukangpoto mengatakan...

jumialely : sama-sama,mbak Lely.

bundadontworry : salam hangat dari kami,bunda.

Mamah Aline mengatakan...

selain inginnya serba instant, pingin juga cepat-cepat pakai kamera tercanggih walau keahlian dan seni masih kurang terasah ya kang didit

Kakaakin mengatakan...

My only camera: built-in camera 2 MP di hape jadul. Lumayan lah buat pelengkap postingan. Pokoknya, bagus nggak bagus... jepret terusss :)

tukangpoto mengatakan...

mamah Aline : penyakitnya orang jaman sekarang,mah.

kakaakin : yang penting semangat belajarnya kaka,mantap!

Baktiar77 mengatakan...

memang 4 faktor ini yang sering menjangkiti pemula.... nice info mas

tukangpoto mengatakan...

Makasih,mas..

Asop mengatakan...

Akan saya ingat selalu sebagai pemula. :)

Architecture Consultant mengatakan...

Kalau otodidak (tanpa sekolah fotografi) boleh disebut/menyebutkan diri sebagai fotografer gak? mohon masukannya

tukangpoto mengatakan...

Boleh,mas asal dia menekuni fotografi dengan penuh dedikasi dan profesional.
Darwis Triadi sendiri tadinya berprofesi sebagai pilot sampai akhirnya dia menekuni bidang fotografi. Dan nggak jarang yang amatir lebih 'jago' dari yang sekolah.

LensaGaul mengatakan...

wah...jadi nambah pengetahuan nih. makasih share nya

tukangpoto mengatakan...

Oh iya makasih juga atas kunjungannya ya..

mathaliul falah mengatakan...

mampir aja nich.. salam