
Berikut panduannya :
1 . Daftar susunan acara.
Hal ini perlu dipelajari dan dipahami agar kita dapat meresponnya dengan memperkirakan di mana kita akan mengabadikan moment dengan angle yang terbaik, tanpa kehilangan detail urutan acara.
2 . Tata cara adat.
Dengan mengetahui si pengantin menggunakan adat daerah mana kita bisa mengantisipasi bagaimana pergerakan pendokumentasian kita sehingga tidak tertinggal dalam mengabadikan suatu tata cara adat. Seperti misalnya; ketika pengantin melakukan sungkeman kepada orang tua pada adat Jawa atau urutan pada tata cara tea-pai pada adat oriental.
3 . Fokus pada detail.
Jangan lupa untuk mengambil gambar dari ornamen-ornamen khas dari acara adat si pengantin. Misalnya; bentuk dekorasi pelaminan, lalu pada acara tari-tarian yang sering ditampilkan atau pada pakaian adat yang digunakan oleh pasangan pengantin dan pihak keluarga.
4 . Kesiapan peralatan fotografi.
Lakukan cek dan ricek kembali peralatan fotografi yang diperlukan, jangan sampai ada yang tertinggal. Antisipasi dengan kamera cadangan kalau-kalau nanti ngadat di tengah acara, kecuali anda bisa mengandalkan dan yakin pada kamera kesayangan.
5 . Asisten fotografer.
Tidak mungkin seorang fotografer meliput dokumentasi acara pernikahan sendirian, untuk itu dibutuhkan kehadiran seorang asisten guna membantu memperlancar kerja kita. Kecuali anda hanya bertugas memotret liputan pernikahan ini secara candid.
Semoga membantu.
Foto : Andre Leonardo