Sabtu, 17 Oktober 2009

Tips memotret seperti profesional


Saat ini memotret bukanlah sesuatu yang mewah lagi. Hampir semua orang sudah mengantongi atau membawa kameranya masing-masing walaupun sebatas kamera handphone. Apalagi resolusi kameranya sudah memungkinkan untuk dicetak ukuran postcard dengan hasil yang lumayan. Tidak seperti jaman saya dulu yang harus pontang-panting cari pinjaman kamera kalau akan ada acara seperti ulang tahun, karya wisata, hajatan di rumah atau sekedar acara 17-an tingkat RT.

Dengan kemudahan teknologi seperti ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk bisa menghasilkan foto-foto yang layak untuk dilihat dan bisa membuat kita tersenyum sambil mengenang.

Berikut tips yang biasa jadi panduan fotografer profesional ketika sedang bekerja yang bisa diterapkan oleh siapa saja, baik itu pengguna kamera DSLR, kamera saku, maupun kamera handphone. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1 . Cahaya.
Perhatikan arah datangnya cahaya terhadap obyek foto kita. Usahakan agar obyek menerima cahaya yang cukup untuk dipotret. Gunakan lampu kilat jika kita memotret di bawah keteduhan atau ada bayangan yang jatuh tepat di obyek foto kita.

2 . Komposisi.
Bagaimana cara kita menempatkan obyek foto terhadap lingkungannya dalam satu bingkai foto sehingga enak dipandang. Sebenarnya tidak ada patokan yang baku di dalam definisi komposisi. Tiap orang mempunyai taste atau selera yang berbeda-beda ketika menempatkan obyeknya dalam viewfinder. Ketika berbicara soal rasa, kita berbicara mengenai subyek yang sulit diperdebatkan.

3. Sudut pandang.
Usahakan tidak memotret sebuah obyek dengan sudut pandang 'biasa'. Anda bisa memotret dengan angle dari atas atau vertikal, agak dari bawah, dari sudut kiri atau agak ke kanan. Setiap sudut pandang atau angle kamera dapat menghasilkan 'rasa' yang berbeda-beda terhadap sebuah obyek. Kreatiflah!

4 . Latar belakang.
Pilihlah latar belakang yang tidak lebih menarik perhatian ketimbang obyek utamanya. Pilih juga latar belakang yang tidak mengganggu komposisi keseluruhan dari sebuah foto. Atau sekalian saja latar belakangnya dibuat kabur atau buram dengan pemilihan ruang tajam.

5 . Mengarahkan.
Apabila anda merasa sang obyek tidak berada atau berpose seperti apa yang ada dibenak anda, arahkanlah sesuai keinginan, baik itu untuk obyek benda mati atau model manusia. Anda berhak untuk mengarahkan agar hasil akhirnya bisa sebagus yang diharapkan, lagipula anda adalah sutradara didalam sesi pemotretan.

Sedikit kesabaran dan keinginan untuk belajar dapat membuat anda bisa menghasilkan foto-foto yang lebih layak dilihat tapi tidak harus membuat kita menjadi seorang fotografer profesional terlebih dahulu.

Sebab sejatinya memotret itu adalah,
"Belajar mengasah kepekaan rasa terhadap keindahan di sekeliling kita lalu membingkai keindahan tersebut lewat jepretan kamera."

Semoga membantu.



Foto : Tukangpoto






22 comments:

yansDalamJeda mengatakan...

tips motertnya mantab! saya suka fotografi, cm blm smpt majang d blog. msh amatiran, kamera DLSR jg blm mampu beli. hehe.

wempi mengatakan...

Kalau sudah menguasai sudut pandang dan komposisi object saja itu sudah wow! menurut wempi

http://art.hadrian-art.com/
http://art.owenartphoto.com/

itu link rekan sekerja wempi yang punya hoby photography.

modelnya sebagian besar rekan-rekan sekerja juga, hehe...

kalo wempi pernah kerja di studio tapi lebih mengarah ke retouch nya di komputer, jadi kalo motret mesti banyak membaca jurnal tukang photo nih.

Anonim mengatakan...

tips yang mantap.. sebagus apapun kamerannya, tanpa ada "eksplorasi" seni di dalamnya, hasilnya tidak akan bagus...

Dream House mengatakan...

waduh, klo objek fotonya kek gitu, mo pake jurus ato ga, keknya tetap bagus deh hasilnya :P

tukangpoto mengatakan...

Yans : pelan-pelan aja mas lama-lama juga jadi jago.

wempi : pastinya teman-teman wempi itu udah hebat-hebat ya websitenya aja udah modal sendiri semua.

thepenks : yang paling menentukan memang 'the man behind the camera'

DreamHouse : model memang berpengaruh besar, tapi hasil akhirnya tetap ada di tangan fotografer.

Blooges mengatakan...

Ajiibbb... keren abiss..tipsnyaa, yang saya agak bingung bagaimana kita memfoto diruangan dengan minim cahaya, nah object yang kita foto itu bayi baru lahir misalnya.. kan nggak bisa pake blitzz, mungkin punya tips buat saya..., sedikit info kamera yang saya gunakan kamera digital biasa.

tukangpoto mengatakan...

Paling baik sih kita bawa ke beranda dimana obyek bisa mendapat cahaya yang cukup, kalo maksa mau didalam ruangan hasil akan nggak maksimal dan banyak noise nya.

arkasala mengatakan...

tips yang bermanfaat nih, kebetulan saya juga sudah mulai suka. Boleh juga saya belajar di blog ini ya.
Yang menjadi pertanyaan saat ini kamera menengah yang recomended yang tidak terlalu mahal untuk pemula apa ya ?

tukangpoto mengatakan...

Sama-sama kita belajar,mas. Karena saya biasa pake Canon makanya rekomendasi saya, Canon 1000D.

nakjaDimande mengatakan...

hiks pengeeennn banget belajar motret, tapi belum ada uang buat beli kamera beneran :D

tapi makaciy buat tipsnya ya dit, bundo tetap belajar walau hanya bermodal kamera poket

wellsen mengatakan...

salam kenal, mas..
tips nya oke..
saya jadi pengen nyoba..
trima kasih tips nya :)

tukangpoto mengatakan...

Bundo : pake kamera apa aja bisa kok,bundo yang penting niatnya.

wellsen : salam kenal juga, terima kasih,sama-sama.

Martin Juanda mengatakan...

waduh. . .gak berbakat nih jd fotografer kang :D, tp pengen bgt belajar sih. dan kyknya tips yg satu ini pas deh :)

tukangpoto mengatakan...

Yang penting punya resepnya dulu,kang.Soal mau masak apa nggak itu mah urusan belakangan..

casrudi mengatakan...

Saya dari dulu terobsesi dengan foto2... alhamdulillah diberi tips yang menawan... Ada ngeblog dgn hati, untuk hasil yang terbaik mungki memotret juga perlu dengan hati.... :D Salam kenal kang, makasih udah mampir di blog saya... :)

dj master mengatakan...

tips memotret yang bagus. jadi pengen memotret nich

Badruz mengatakan...

oh itu tuh hasil jurus potretannya, seksi sekali ya.., nggak kaya seksi konsumsi sih..., salam,

tukangpoto mengatakan...

Casrudi : mudah-mudahan tips dari saya bisa membantu,kang.Sama-sama.

djmaster : o ya,mas dj harus segera dimulai,teknologi sudah memungkinkan.

Badruz : tapi yang ini mah lebih baik dibawa ke alam imajinasi aja ..he..he

Fei Hong mengatakan...

Buat Moto model kaya gini sebaiknya pake lensa fix atau lensa dengan rentang vokal tertentu Bang andre?

http://bilingual-it.blogspot.com/

tukangpoto mengatakan...

Kalo buat moto model kayak gini biasanya pake lensa zoom, antara 75mm-125mm atau tergantung kebiasaannya aja.

Asop mengatakan...

Ah, kutipan yang terakhir akan saya ingat2... :)

Fikri - Ibu dan Ank Blogs mengatakan...

Profesianal tidaknya seorang fotografer hanya diukur dari seberapa ia diabayar untuk memotre - @arbainrambey :D