Sabtu, 28 November 2009

Fotojurnalisme

Fotojurnalisme adalah cabang dari ilmu jurnalisme yang menggunakan media fotografi sebagai media penyampaian berita. Kadar obyektifitas berita yang bisa disampaikan oleh seorang fotojurnalis dapat begitu berbeda dengan rekannya yang menyampaikan berita lewat media tulis. Berita yang disampaikan lewat foto-foto jauh lebih obyektif karena langsung bercerita lewat gambar-gambar sehingga tidak bisa disisipi pandangan subyektif dari sang pembuat berita.

Berita yang disampaikan oleh sebuah surat kabar akan semakin kuat dampaknya bila disertai dengan foto-foto berita yang dapat meyakinkan para pemirsanya.

Tugas dari seorang fotojurnalis seringkali membutuhkan tanggung jawab yang berat walaupun kadang juga membahayakan nyawa mereka sendiri hanya untuk mengantarkan berita sehingga kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar kita.

Lewat media fotografi, mereka memberi kita pengetahuan mengenai apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain. Apa yang sedang menjadi trend, bencana alam, berita perang, atau dampak dari pemanasan global. Dengan foto-foto dari mereka kita menjadi tahu isu apa yang sedang dihadapi umat di dunia.

Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh besar pada bidang fotojurnalisme ini. Sekarang berita begitu cepat disampaikan lewat media internet sehingga sudah bersifat real time tanpa jeda waktu lagi. Bahkan masyarakat sendiri sudah bisa menjadi penyampai berita layaknya wartawan. Dengan hal ini seorang fotojurnalis harus bisa menyampaikan berita yang obyektif karena begitu mudahnya sebuah teknologi memanipulasi sebuah gambar. Dalam hal ini tentu saja kejujuran dan etika yang berbicara.

Fotojurnalis adalah sebuah profesi yang menuntut tanggung jawab dan kejujuran serta etika, sebab ditangan seorang fotojurnalis yang baik sebuah berita foto yang memperkuat berita media tulis haruslah dapat disampaikan secara obyektif agar memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.



Sumber foto

13 comments:

wempi mengatakan...

Kata orang gambar bisa bercerita sejuta makna, bukan begitu? :d

tukangpoto mengatakan...

Tepat sekali oom.

kyaine mengatakan...

kadang foto yg dibuat oleh jurnalis asing, apalagi foto itu sangat menarik, selalu dikutip oleh media2 lainnya. dengan melihat fotonya, kita sangat terbantu ketika memahami isi berita yg disajikan

tukangpoto mengatakan...

Memang disitulah fungsinya foto berita mas Gus, untuk menguatkan dan meyakinkan.

Rita Susanti mengatakan...

Betul sekali mas, foto merupakan salah satu bukti yang otentik tentang sebuah berita, sehingga si pembaca berita lebih yakin atas apa yang dilihat atau dibaca. tapi sebenarnya sejauh mana sih mas, sebuah foto tentang berita tertentu bisa ditampilkan kepada khalayak, pastinya asa sensor juga dunk??

Deny Deyn mengatakan...

tak jarang, fotografer yg pro, bisa mendapat hasil foto
yg sangat bagus pada event2 trtentu
shingga kita brasa dalam
event itu

isnuansa mengatakan...

Mas Andreas seorang fotojurnalis juga bukan?

Anuh mengatakan...

Apa bedanya fotojurnalisme dengan paparazzi Kang?

tukangpoto mengatakan...

Rita Susanti : foto berita apa aja boleh dimuat asal tidak memiliki hal-hal yang menyinggung masalah SARA.

Deny Deyn : para fotojurnalis biasanya punya insting tersendiri untuk mendapatkan momen-momen yang dramatis, mungkin karena sudah terkondisikan untuk itu ya.

Isnuansa : teman saya yang fotojurnalis mbak, saya sih bermain di wilayah aman aja deh, di studio..hehe.


Anuh : fotojurnalis biasanya mencari berita yang aktual, proporsional dan obyektif.Paparazzi membuat berita dengan unsur sensasi yang sedang laku untuk dijual. Biasanya pada kehidupan para selebritis.

risma2006 mengatakan...

Salah satu artikel yang unik dan original adalah di bidang Phografer. Thanks ya atas kunjungannya ke blog RISMA2006 INSIDE.

tukangpoto mengatakan...

Terima kasih, bang RISMA2006.

Anonim mengatakan...

wah, mantap juga ni blog
banyak ilmu baru saya dapat

tukangpoto mengatakan...

Terima kasih, kalau blog saya dapat menambah perbendaharaan ilmu anda.