Minggu, 25 April 2010

Fotografi makro



Fotografi makro adalah cara pembesaran terhadap sebuah obyek yang kecil, sehingga detailnya menjadi terlihat jelas dalam skala 1 :1 atau lebih besar. Dalam arti hasil foto anda dapat disebut foto makro jika skala antara hasil foto dan obyek aslinya adalah satu banding satu. Atau skala hasil fotonya lebih besar dari obyek aslinya.

Obyek dari fotografi makro bisa sangat beragam, biasanya yang luput keindahannya dari pandangan mata normal. Selain memotret keindahan dunia mikro dari tumbuhan dan serangga, ternyata fotografi makro juga digunakan untuk keperluan industrial; seperti engineering, manufacture, kedokteran gigi dan lain sebagainya.

Alat fotografis yang digunakan untuk membuat fotografi makro pun bermacam-macam, tapi pada postingan kali ini saya hanya akan mencantumkan alat bantu yang lazim digunakan oleh para fotografer makro dalam menciptakan karyanya :

1 . Lensa makro
Jika anda serius ingin menggeluti fotografi makro dan mempunyai dana lebih, tidak ada salahnya anda memiliki lensa ini sebagai investasi. Sebab lensa makro adalah alat yang dapat menghasilkan gambar yang paling baik untuk fotografi makro dibanding alat yang lain.

2 . Reverse ring
Alat ini yang paling banyak digunakan oleh para pemula karena harganya yang terjangkau. Berfungsi untuk menyambung bagian muka lensa dengan bodi kamera atau memasang lensa secara terbalik terhadap bodi kamera. Imej yang dihasilkan cukup tajam dengan ruang tajam yang sempit.

3 . Filter close up
Sama seperti penggunaan filter-filter lainnya yaitu direkatkan di bagian depan lensa kamera. Dengan tingkat pembesaran yang beragam, mulai dari +1 sampai dengan +10. Dampak dari penggunaan filter ini adalah mempersempit ruang tajam.

4 . Extension tube
Alat ini dapat meningkatkan pembesaran pada gambar tergantung pada berapa kali pembesarannya. Sesuai dengan namanya, alat ini dipasang di antara bodi kamera dan lensa. Hal yang perlu diperhatikan adalah pemotretan jadi memerlukan pencahayaan atau exposure yang lebih lama agar gambar dapat tercahayai dengan baik.

Pada artikel fotografi makro berikutnya saya akan mencantumkan alat-alat yang tidak lazim yang dapat kita gunakan untuk membuat foto makro. Selain lebih murah, semuanya menuntut kita untuk lebih kreatif. Selamat mencoba!



sumber foto

Rabu, 21 April 2010

Harga foto produk

Ketika sedang mencari standar harga foto produk di internet, saya mendapati bermacam harga yang ditawarkan hingga bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki sang calon klien. Ada yang murah, ada yang mahal sampai pada yang dapat ditawar sesuai permintaan atau tingkat kesulitan teknis pemotretan. Saya melakukan survey ini karena diminta seorang sahabat yang ingin mulai menjajakan jasa fotografinya secara online sehingga nantinya sudah memiliki ancer-ancer standar harga foto produk dan di segmen yang mana nanti dia akan bermain.

Berdasarkan hasil browsing saya, harga foto produk tersebut bisa dikategorikan ke dalam segmen :

Yang murah
Saya sampai nggak percaya ketika melihat harga yang ditawarkan pada segmen ini, sampai saya bertanya-tanya apa bisa dengan harga segitu menutupi ongkos produksinya. Tapi mungkin mereka hanya menerima order 'partai besar', sehingga masih bisa menghasilkan keuntungan.

Yang mahal
Ketika rekan saya menawarkan pada kliennya untuk memakai jasa fotografi dengan harga yang lebih miring dari yang biasa dia pakai, sang klien malah menolak karena sangsi apakah hasil fotonya bisa sesuai dengan ekspektasinya. Bukan saya mengatakan bahwa yang murah itu tidak bagus, tapi dengan harga yang agak mahal mereka biasanya memberikan yang lebih secara kualitas.

Yang dapat ditawar
Segmen yang ini yang biasanya paling disukai. Karena order dengan budget pas-pasan pun dapat diterima, order dengan kualitas yang lebih juga dikerjakan. Pokoknya berapapun budget anda asal masih masuk akal sebisa mungkin akan dikerjakan, bahkan jika memungkinkan tawar-menawar bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan asal order tidak lari ke tempat lain.

Mohon anda ingat, yang bagus tidak selalu harus mahal. Jadi apapun keperluan anda, nggak ada salahnya kita melakukan survey terlebih dahulu, agar hasilnya bisa sesuai dengan kemampuan kita.



Foto : tukangpoto

Minggu, 11 April 2010

Kesalahpahaman fotografer pemula

Saat pertama kali menekuni bidang fotografi sebagai hobi sampai akhirnya menjadi ladang pengisi periuk nasi, saya banyak sekali menemukan hal-hal, mitos-mitos atau kesalahpahaman di bidang fotografi yang dapat menghambat atau mempengaruhi kemajuan para fotografer pemula.

Inilah hal-hal yang biasanya menjadi penghambat dan mudah-mudahan kita yang sedang menekuni fotografi bisa menghindarinya :

1 . Hasil foto saya tidak bagus.
Tidak ada keberhasilan yang instan, semua harus dimulai dari yang kecil. Ada ratusan foto yang kita hasilkan, tapi hanya beberapa saja yang bagus. Jalan tidak selalu mulus, dan itu memang alamiah ketika kita sedang mempelajari sesuatu. Dengan berjalannya waktu, kemampuan dan ketrampilan kita akan bertambah baik.

2 . Kamera saya kurang canggih.
Kamera yang mahal tidak akan menghasilkan foto yang baik jika kita tidak tau cara menggunakannya. Manfaatkan kamera yang ada, pelajari kemampuannya secara optimal dan tingkatkan ketrampilan memotret anda dengan kamera tersebut. Kamera bukan faktor penentu utama, tapi ketrampilan memotret andalah yang menentukan.

3 . Kamera merk tertentu lebih bagus dari merk yang lain.
Semua merk kamera DSLR saat ini sudah dibuat dengan standar yang sama untuk menghasilkan gambar yang baik. Faktor yang membedakan adalah fasilitas, harga serta selera dari masing-masing pemakai merk kamera.

4 . Sekolah lebih baik dari otodidak.
Banyak fotografer terkenal mengenyam pendidikan S1 jurusan fotografi tapi banyak juga yang mengembangkan ketrampilan mereka secara otodidak dan bisa sukses. Jadi keberhasilan seorang fotografer tidak tergantung dari faktor mereka kuliah atau otodidak tapi komitmen dan keinginan untuk maju dari masing-masing individulah yang menentukan.

Mungkin ada yang ingin menambahkan?

Jumat, 02 April 2010

Tips memotret makanan


Meneruskan permintaan dari Mbak Ari,Sauskecap; tentang tips memotret makanan maka saya mencoba merangkum berbagai cara memotret makanan menjadi satu tips yang simpel dan mudah diterapkan oleh setiap narablog walaupun hanya memakai kamera saku sekalipun. Mudah-mudahan bisa membantu jika ada yang ingin mendokumentasikan hasil kreasi memasak mereka atau jika ingin mengikuti lomba meracik resep dan harus memamerkan hasil masakannya ke dalam blog.

Hal terpenting dalam memotret makanan adalah bagaimana agar imaji cita rasa makanan yang kita foto dapat menggugah selera para pemirsa yang melihat foto makanan tersebut.

Untuk dapat mencapai hasil tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1 . Pencahayaan yang cukup.

Penting bagi kita untuk dapat memberikan cahaya yang cukup sebab foto makanan akan lebih bagus hasilnya jika difoto dalam keadaan terang. Salah satu sumber cahaya yang baik dan dapat kita manfaatkan secara gratis adalah cahaya matahari. Contoh : foto dengan teknik window lighting.

2 . Tidak menggunakan flash atau lampu kilat.

Kadang kita ingin mengambil praktisnya saja dengan menggunakan lampu kilat agar foto makanan kita dapat tercahayai dengan baik. Tapi tahukah kita kalau lampu kilat dapat mengurangi keaslian warna foto makanan kita menjadi lebih pucat tepatnya, sehingga bisa mengurangi imej cita rasanya.

3 . Fokus.

Biasanya jarak minimal antara obyek foto dengan kamera saku berkisar antara 0,5 meter. Lebih dekat dari itu obyek foto kita akan buram hasil fotonya. Usahakan agar obyek foto kita tetap fokus dan jika kita memerlukan imej yang lebih besar, kita dapat mengcropingnya pada tahap editing.

4 . Aksesori dan penataan.

Untuk menambah cita rasa, kita dapat menambahkan aksesoris sebagai pemanis atau kalau tidak salah; garnish dalam istilah kulinernya. Juga penataan obyek foto agar lebih apik penampilannya.Untuk hal ini saya menyarankan agar kita lebih sering buka-bika majalah wanita atau buku resep masakan agar kita bisa mencontoh hasil kerja dari food stylistnya.

Selamat mencoba.



Sumber foto

Selasa, 30 Maret 2010

Salam jepret!

Karena memang sudah berjanji pada Pakde Cholik kalo saya bakal ikut memeriahkan acaranya di Blogcamp yang bertajuk Supermanshow-aksi dan kreasi, jadilah saya; tukangpoto, yang biasanya mengarahkan gaya pada gadis-gadis di studio jadi sedikit ikut numpang bergaya di acara ini.
Link
Dan bagi teman-teman lainnya yang belum ikut, buruan deh berpartisipasi karena sebentar lagi acara ini akan menemui deadlinenya. Oke, selamat berkreasi dan salam jepret!

Selasa, 23 Maret 2010

Tips fotografi : memotret wajah

Pada tips fotografi kali ini saya akan sedikit membahas bagaimana cara pendekatan yang baik untuk memotret manusia. Jika pada artikel-artikel yang lalu sudah di jelaskan berbagai aspek dalam memotret manusia maka kali ini saya akan membahas khusus mengenai memotret bagian wajah.

Ada hal-hal spesifik yang perlu diperhatikan dalam memotret wajah :

1 . Fokus pada mata.

Seperti telah dikatakan bahwa mata adalah jendela jiwa, jadi sangat penting bagi kita untuk fokus pada mata ketika memotret wajah manusia. Karena setiap kali orang melihat foto seseorang bagian yang paling dulu dilihat adalah bagian mata. Semakin kuat anda bisa menangkap ekspresi lewat tatapan mata semakin kuat foto anda.

2 . Sudut pandang.

Hanya ingin mengingatkan bahwa sudut pandang pengambilan foto kita pada format close-up akan sangat mempengaruhi emosi foto secara keseluruhan. Bagian mana dari wajah yang jaraknya paling dekat ke lensa itu yang menjadi pusat perhatian.

3 . Gunakan cahaya yang lembut dan merata.

Cahaya yang lembut akan sangat baik untuk mengangkat skin tone pada wajah sehingga bisa tampil lebih alami.

4 . Tambahkan hair light.

Kita bisa menambahkan hair light ( kilau cahaya pada rambut ) agar detail foto wajah bisa lebih dinamis. Selain dapat memberikan volume pada obyek, hair light juga membantu memberi jarak antara obyek dengan background.

5 . Pilihan lensa.

Lensa yang ideal untuk memotret wajah adalah 90 mm ke atas pada kamera DSLR, dan sekitar 55 mm ke atas pada kamera poket lalu dibantu pada bagian editing agar dapat lebih close-up.

6 . Ekspresi model.

Bagian yang terpenting pada sesi pemotretan wajah atau close-up adalah tentunya ekspresi si model. Adalah menjadi tugas anda sebagai fotografer untuk dapat mengarahkan model anda agar bisa berekspresi senatural mungkin. Banyak cara bisa ditempuh antara lain; dengan mengajak ngobrol, melontarkan lelucon atau candaan atau sekedar menyetel musik untuk membangkitkan mood.

Oke, teman-teman selamat mencoba ya.


Foto : tukangpoto

Jumat, 19 Maret 2010

Serunya memotret yearbook SMA Santa Ursula

Seminggu kemarin saya mendapat job untuk memotret yearbook SMA Santa Ursula untuk lulusan tahun 2010. Job memotret yearbook memang kadang saya lakukan, tapi selama ini terbatas pada SMA yang memiliki murid laki-laki dan perempuan, jadi kesempatan ini adalah pengalaman pertama saya memotret untuk yearbook di sekolah yang muridnya perempuan semua.

Pertama kali menginjakan kaki di SMA yang berada di Jalan Pos no.2, Jakarta ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya. Bangunan sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1931, kalau tidak salah, tetap mempertahankan ciri khas bangunan jaman Belanda walaupun telah memiliki pula gedung yang baru di bagian yang lain. Jadi suasana klasik masih terasa sekali, malah diperkokoh dan dilestarikan.

Saya mengira akan menjumpai gadis-gadis yang kaku dan serius, tapi ternyata dugaan saya salah sama sekali. Lewat pengamatan seminggu berada di sana ternyata mereka adalah murid-murid SMA yang hangat dan ceria layaknya gadis-gadis seusia mereka. Walaupun terlihat pula disiplin serta orientasi belajar mereka yang tinggi. Selain ramah dan santun, mereka juga sarat akan prestasi baik akademis maupun non akademis.

Pada pemotretan yearbook kali ini mereka sudah menyiapkan tema-tema yang akan membuat penampilan foto kelas mereka berbeda yang satu dengan yang lainnya. Tema yang mereka pilih pun beragam. Ada back to 60, underwater, candy girl, musical dan lain-lain. Properti-properti yang akan mendukung penampilan mereka pun tak lupa mereka siapkan. Lalu soal gaya dan ekspresi ketika difoto nanti juga sudah direncanakan secara detil. Ada yang akan berpose seperti The Beatles ketika berjalan di Abbey Road, bergaya ala rockstar, sambil membawa hewan peliharaanya, gaya mafia tahun 30 an, malah ada yang minta difoto ketika mereka nge-dance.

Sebuah pengalaman baru buat saya dan sebuah perspektif yang ceria dan menyegarkan. Walaupun cerita roman ala 'Gita Cinta Dari SMA' yang dapat memompa hormon asmara para gadis di sekolah itu tidak mungkin terjadi, tapi bagi saya, Sanurians, you're rocks!



N.B. Sayang foto-fotonya belum boleh diupload karena yearbooknya belum resmi terbit.

Jumat, 05 Maret 2010

Tips memotret di bawah terik matahari

foto oleh : code poet


Kadang kita dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita untuk memotret di bawah terik matahari. Padahal posisi matahari yang sedang menyengat ubun-ubun adalah keadaan yang tidak terlalu bagus untuk melakukan pemotretan.


Tapi mudah-mudahan tips di bawah ini bisa membantu anda untuk meminimalisir kekurangan tersebut :


1. Tempat teduh.

Kalau tidak terpaksa sekali, kita bisa mencari tempat yang agak teduh untuk melakukan pemotretan
. Hal ini bisa dilakukan oleh obyeknya saja, fotografernya saja, atau sekaligus keduanya yang berpindah tempat.


2. Gunakan 'fill in flash' atau lampu blitz pengisi.

Karena memotret dengan sumber cahaya yang sangat terang dengan posisi tepat di atas kepala maka kemungkinan untuk timbul bayangan yang sangat kontras akan besar sekali. Bayangan ini biasanya akan terjadi di ceruk mata, di bawah hidung dan di bawah leher. Hal ini dapat kita hindari dengan memberi lampu kilat pengisi untuk mengeliminir bayangan hitam tadi.

3. Gunakan tudung lensa.

Khusus kamera DSLR, sebaiknya dilengkapi dengan tudung lensa ( lens hood ) untuk menghindari cahaya yang tidak diinginkan ( lens flare ) ikut masuk.

4. Ubah sudut pandang.

Ketika memindahkan obyek tidak dimungkinkan, buatlah diri anda mobile. Anda bisa memotret dari belakang obyek, dari arah atas atau bahkan dari bawah obyek. Dengan begitu akan mengubah arah jatuhnya sinar matahari terhadap obyek anda sehingga dapat memberi 'rasa' yang berbeda.

5. Gunakan filter.

Kadang tidak ada salahnya anda menyediakan filter polarizing. Selain dapat mengurangi cahaya yang masuk ke dalam lensa, filter ini juga dapat menguatkan efek biru pada langit.

6. Siluet.

Manfaatkan cahaya matahari yang berlimpah tersebut untuk membuat foto siluet yang artistik. Obyeknya bisa berupa manusia, perahu, atau benda-benda berprofil khas lainnya.

Cukup sekian dari saya dan selamat mencoba!


Jumat, 26 Februari 2010

Celetukan Bhirawa

Gampang-gampang susah jika harus menuliskan review sebuah blog dari seorang sahabat. Susahnya adalah takut kalau kritikan yang kita sampaikan nanti tidak diterima atau dirasa kurang pada tempatnya. Sedangkan gampangnya sebagai seorang sahabat tentunya kita tidak memiliki beban jka harus mengkritisi blog seorang sahabat yang justru bertujuan untuk memperbaiki kinerja dari blog itu sendiri.

Membicarakan Bhirawa, sebuah blog milik seorang sahabat, Pak Abdul Cholik, yang nota bene adalah seorang blogger senior, terasa sekali gampang-gampang susahnya. Blog yang memiliki motto 'Prakoso Amargo Gandengan Mbarek Konco' ini akan saya review dimulai dari segi :

Tampilan

Theme yang digunakan sangat simpel sehingga membuat kecepatan loadingnya tidak harus membuat pengunjungnya menunggu. Plus penampilan yang bersih menjadikan pengunjung enak dan betah berlama-lama dalam membaca artikel yang ada. Aksesorinya juga nggak neko-neko dan tidak membuat pengunjung terganggu dengan penampilan blog secara keseluruhan. Meskipun saya sebagai seseorang yang berkecimpung di bidang visual menganggap tampilan Bhirawa sendiri kurang menarik secara visual. Mungkin dari pihak pengelola mempunyai pertimbangan tersendiri mengenai digunakannya theme yang 'clean' ini.

Kinerja

Akses menuju Bhirawa relatif cepat tidak seperti saudara tuanya, Blogcamp yang suka membuat saya sedikit menunggu dalam hal proses loadingnya. Kemunculan komentar yang sudah kita sampaikan juga tidak mengecewakan dan tidak dipersulit. Mencari artikel lainnya yang mungkin ingin kita baca telah terbantu dengan adanya widget arsip walaupun idealnya bisa ditambahkan widget artikel terpopuler sekaligus sebagai sarana promosi blog melalui konten.

Artikel

Sebagai blog yang tergolong anyar, Bhirawa termasuk rajin dalam menghadirkan artikel baru sebagai bacaan bagi pengunjung yang haus akan informasi yang segar dan bermutu. Dalam unsur kualitas artikelnya juga dapat dipertanggung jawabkan secara manfaat dan tujuannya. Tapi yang saya sayangkan sebagai salah satu blog yang bernaung di bawah Blogcamp Group, topik artikel yang disajikan di Bhirawa mengusung topik yang sama dengan saudara-saudaranya yang lain hanya pokok pembahasannya saja yang berbeda. Alangkah baiknya jika Bhirawa diberi topik tersendiri, juga dengan yang lainnya sehingga tiap blog di bawah Blogcamp Group bisa memiliki niche marketnya masing-masing.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Bhirawa adalah sebuah blog yang segar dan informatif. Sarat dengan artikel berbasiskan 'tips' atau 'cara' yang memang sangat dibutuhkan oleh para blogger dalam menunjang kelancaran kegiatan blogging mereka. Ditunjang oleh sang pengelola blog yang ramah dan mau menjawab tiap komentar yang masuk. Hal ini juga merupakan sebuah kelebihan yang membuat pengunjung selalu kangen untuk kembali guna menimba ilmu sambil sekaligus memupuk tali silaturahmi.



Artikel ini diikutsertakan dalam acara Jambore On The Blog nya Pakde Cholik.

Selasa, 23 Februari 2010

Apa kabar cinta

Walau cintamu masih di perempatan
kunanti selalu senyummu perawan
sebab walau sering membuat resah
sosokmu kerap hadir menyapa indah



Demi memeriahkan acara 'Ekspresi Puisi Cinta Satu Bait' di Aliaz blog

Jumat, 12 Februari 2010

Hati-hati sharing di Facebook!


Saya yakin banyak dari kita tidak memperhatikan syarat-syarat 'terms and conditions' ketika mendaftar untuk memiliki akun di Facebook atau di jejaring sosial lainnya. Selain menggunakan bahasa Inggris yang baku dan njelimet juga memiliki poin-poin yang panjang jika harus dibaca satu per satu.

Tapi tahukah anda bahwa kita akan kehilangan hak-hak kita jika sudah meng-upload atau men-share foto-foto, artikel, video dan lain-lain di Facebook.

Jika kita lebih teliti lagi di bagian ke 2 tentang 'sharing your contentand information' kita akan menemukan pernyataan sebagai berikut :

...
You own all of the content and information you post on Facebook, and you can control how it is shared through your privacy and application settings. In addition:

1. For content that is covered by intellectual property rights, like photos and videos ("IP content"), you specifically give us the following permission, subject to your privacy and application settings: you grant us a non-exclusive, transferable, sub-licensable, royalty-free, worldwide license to use any IP content that you post on or in connection with Facebook ("IP License"). This IP License ends when you delete your IP content or your account unless your content has been shared with others, and they have not deleted it.
...

Nah, gimana menurut pendapat para sahabat?

Selasa, 09 Februari 2010

Boncengan ke sekolah

Pagi itu rintik hujan menyambut hari
kubangunkan si sulung untuk pergi ke sekolah
si ungu, sepeda kami telah setia menunggu
selesai sarapan, ritual pagi dimulai
kukayuh si ungu dengan mantap
hembusan angin pagi menyemangati
guyuran hujan tak menjadi halangan
karena tiap hari adalah ilmu
karena tiap hari adalah pengalaman baru
di antara deru sepeda motor dan mobil
kami berdiri tegak karena tidak membuat polusi
kami terus melaju karena menyehatkan
menghindari kubangan terciprat air ke pinggir
belok ke kanan, kami lambaikan tangan kanan
belok ke kiri, kami lambaikan tangan kiri
pohon-pohon dan dedaunan akan selalu memberi warna
jika alam tidak dikotori
bersama si ungu kami terus berlari
berboncengan ke sekolah
demi terus menggapai cita



Esai ini ditulis untuk memeriahkan acaranya
Oom Isro di Humberqu.

Kamis, 04 Februari 2010

Dear Dinda...

Dear Dinda,

Aku tak tau harus berkata apa
juga tidak tau apa namanya
tapi cepat atau lambat
semua ini harus ku utarakan

Ada desir halus menyelimuti
hangatnya aliran darah yang menggelegak
bercampur menjadi satu
ketika tatap ini bertemu

Kutangkap pesan ini
lewat kerling di sudut mata indahmu
ingin kuterjemahkan ekspresi itu
demi meredam gundah hati ini
tapi aku takut salah

Dinda, apakah kau merasakan
apa yang dirasakan hatiku yang menggantung
sebab seluruh kecap inderaku
hanya tertuju padamu



Aku selipkan surat ini
di buku catatan Idana dan Mbak Julie
demi ikut menggembirakan acara mereka

Kamis, 28 Januari 2010

Fotografi kamera ponsel

fotografer : Jennie Anderson kamera : Sony Ericsson D 750i
fotografer : dariohead83 kamera : Nokia N 73
fotografer : MrSco kamera : Nokia E 61i

Siapa bilang moto pakai kamera ponsel nggak bisa bagus? Lihat saja contohnya di atas, sayangnya ponsel saya masih ponsel jadul jadi nggak bisa ikutan majang hasil karya. Mohon maklum,ya..hehe.

Di artikel ini saya tidak akan memberikan tips tentang bagaimana cara menghasilkan karya foto seperti di atas sebab hal itu sudah saya tulis di sini. Saya hanya mau memberikan contoh bahwa dengan kamera ponsel pun kita bisa menghasilkan karya foto yang baik. Yang diperlukan hanyalah kejelian kita dalam menangkap obyek dan momen yang bagus.

Jadi, tunggu apalagi teman? Ayo motret!



Sumber foto

Minggu, 24 Januari 2010

Fatwa haram foto pre wedding

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan tentang fatwa haram atas foto pre wedding di kalangan fotografer dan dunia fotografi Indonesia pada umumnya. Fatwa haram ini dikeluarkan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri ( FMP3 ) se-Jawa Timur ke 12 di Ponpes Lirboyo, Kediri dan hal ini diakui oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Cholil Ridwan, yang setuju karena hal itu selaras dengan ajaran Islam.

Pengharaman pembuatan foto pre wedding ini setidaknya di dasarkan pada 2 hal :
- Pada pasangan mempelai dan fotografer yang melakukannya;

1 . Untuk mempelai, diharamkan apabila :
- Dalam pembuatan foto dilakukan dengan ikhtilat ( percampuran laki-laki dan perempuan ).
- Kholwat ( berduaan ).
- Kasyful aurat ( membuka aurat ).

2 . Untuk fotografer pre wedding;
- Diharamkan karena dianggap menunjukkan sikap rela terhadap kemaksiatan.

Ada yang pro dan banyak pula yang kontra terhadap adanya fatwa ini. Di Facebook sendiri sudah berdiri group 'TOLAK ANJURAN PREWEDDING HARAM', sebagai reaksinya.

Sebagai tukang foto, saya tetap menjalankan apa yang sudah menjadi pekerjaan saya, perkara halal atau haramnya sudah ada Hakim yang akan menentukannya. Bagi yang pro ataupun yang kontra silahkan mempertahankan pendapatnya masing-masing. Kebebasan berpendapat dilindungi oleh undang-undang,kok. Asal tidak anarkis dan merugikan yang lain. Artikel ini saya tulis hanya sebagai informasi seluk-beluk dunia fotografi dan bukan untuk memancing perdebatan yang tak berkesudahan. Salam jepret!



Sumber foto


Kamis, 21 Januari 2010

Beasiswa Ndotcom dari Bundo nakjaDimande

Siang tadi, sehabis menjemput si bungsu dari sekolahnya, iseng-iseng online mengunjungi ladangnya Bundo nakjaDimande nun jauh di Bukit tinggi sana. Usai proses loading, lho kok ada foto saya yang sedang naik kuda-kudaan sambil nyengir kuda terpampang di ladangnya Bundo hari ini, ada apa gerangan?

Dengan teliti baris demi baris artikel dari Bundo saya baca demi mengetahui mengapa foto saya dipajang, dan ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba, Bundo berkenan memberikan beasiswa ndotcom nya kepada saya. Terima kasih, Bundo, telah berbaik hati mengikhlaskan domain .com hasil memenangkan kontes 'Kemeriahan Leysbook' nya kang Yayat Arkasala tempo hari.

Sekarang tinggal gimana caranya mempertanggungjawabkan kepercayaan dari Bundo kepada saya. Tentunya juga sambil harus konsisten mewujudkan impian yang saya tuliskan sehingga Bundo kepincut atau jatuh kasian karena melihat saya mengiba-iba sehingga rela melepaskan hadiah kontesnya.

Saya mohon bantuan doa dari Bundo dan teman-teman semuanya agar apa yang menjadi tujuan utama kita melakukan aktifitas blogging bisa tercapai, yaitu; ngeblog untuk berbagi. Amin.



Sumber gambar

Rabu, 20 Januari 2010

Comebacknya Polaroid


"..Pak..foto pak....langsung jadi buat kenang-kenangan...". Begitulah sapaan dari seorang bapak tukang foto di tahun 80-an dulu ketika sedang menawarkan jasanya kepada para wisatawan yang sedang berkunjung ke tempat wisata di mana sang tukang foto tersebut bertugas.

Langsung jadi? Ya, mereka menggunakan kamera Polaroid dengan hasil foto yang sudah bisa langsung dilihat hasilnya dalam bentuk lembaran foto. Mungkin ini juga yang menjadi kelebihan kamera Polaroid dibanding kamera digital.

Setelah lama tidak terdengar kabarnya, pihak Polaroid mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan hadir kembali meramaikan dunia fotografi pada tahun 2010 ini. Kamera baru andalan mereka bernama Polaroid PIC 1000, dengan tampilan yang lebih modis dan dengan 'casing' yang beraneka ragam layaknya sebuah handphone.

Akankah produk baru mereka bisa bertahan di era digital ini?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Bagaimana, apakah anda berminat?



Sumber foto

Sabtu, 16 Januari 2010

Narsisnya fotografer


Kenapa,ya kalo mas fotografer mau difoto untuk foto profilnya selalu saja harus menyandang kamera? Kayaknya jadi nggak pede gitu kalau tidak memegang DSLR di tangan, atau juga untuk menunjukkan status jati dirinya, ini lho saya seorang fotografer.

Foto di atas adalah foto-foto teman-teman sejawat yang memiliki profesi sama dengan saya, yaitu seorang fotografer dan bisa anda lihat sendiri pose-pose mereka, lalu bagaimana menurut pendapat teman-teman?



Foto : Firman 'Ochim' Maulana
Sumber foto

Kamis, 14 Januari 2010

Fotografi sebagai hobi

Hobi fotografi adalah salah satu hobi yang paling saya nikmati dari sekian hobi yang saya miliki. Fotografi telah menjadi bagian dari keseharian saya sejak belasan tahun ini, juga telah menjadi sarana untuk memenuhi periuk nasi keluarga saya. Berarti selain menjadi hobi, fotografi juga bisa kita jadikan sandaran hidup jika kita memang ingin menekuninya.

Bermula dari jaman SMA dulu, di mana saya hanya bisa melongo melihat teman-teman yang mengambil ekstrakurikuler fotografi sambil membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Tapi ketika harus memiliki kamera SLR sendiri karena memang mengambil pelajaran desain grafis, fotografi menjadi media yang benar-benar saya nikmati untuk menyalurkan minat saya pada bidang visual.

Berikut ada hal-hal yang bisa kita persiapkan jika ingin menjadikan fotografi sebagai sebuah hobi, menurut pengalaman saya :

1 . Investasi kamera DSLR dan aksesorinya.
Bukan ingin mengecilkan arti kamera jenis lain, tapi sebuah kamera DSLR lebih dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk mempelajari fotografi secara lebih optimal.

2 . Baca semua tentang fotografi.
Membaca semua literatur yang ada hubungannya dengan fotografi akan membuka wawasan tentang hobi yang sedang anda tekuni ini. Baik itu literatur yang bersifat offline maupun online, akan sangat berguna.

3 . Kursus atau otodidak.
Saya sendiri mempelajari fotografi secara otodidak, sebab cara belajar ' trial and error ' lebih ' nyangkut ' hasilnya bagi saya. Bermacam tempat kursus fotografipun sekarang telah tersedia. Dari tempat kursus yang dimiliki oleh fotografer terkenal sampai ke forum-forum di internet. Menurut hemat saya ditempat kursus itu dititikberatkan agar siswanya menguasai dasar-dasar ilmu fotografi. Baik itu yang tingkat basic maupun ditingkat advance dan dibantu dengan adanya pembimbing. Tapi pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Indra Leonardi, " Photography is general but style is personal." Style dari hasil potretan kitalah yang harus diciptakan.

4 . Mengikuti kontes foto.
Ikutilah lomba-lomba foto yang sering diadakan oleh pihak sponsor. Tidak usah yang bertaraf nasional apalagi internasional, cukup lomba foto mingguan atau bulanan sebagai ajang untuk mengasah kreatifitas visual juga sebagai ajang pengakuan terhadap hasil karya kita jika terpilih. Hal ini akan memacu semangat kita untuk terus memperdalam ilmu fotografi.

5. Jangan membatasi diri.
Ketika sedang belajar fotografi sebaiknya anda tidak membatasi diri dengan hanya mempelajari satu jenis foto saja, misalnya; hanya jenis foto pemandangan saja. Praktekkan berbagai macam jenis foto yang anda sudah pelajari. Misalnya; fotografi makro, memotret anak kecil, still life, bermacam jenis angle dan pencahayaan, foto fashion dan pemotretan cewek-cewek cantik. Sehingga apresiasi wawasan fotografi anda semakin luas dan memudahkan ketika anda ingin memilih jenis fotografi apakah yang ingin kita fokuskan untuk ditekuni.

6 . Latihan, latihan dan latihan.
Ilmu fotografi terdiri dari 10% teori dan 90% praktek. Jadi semakin sering dan semakin tekun anda mempraktekkan teori fotografi yang telah anda pelajari semakin cepat pula anda menguasai segala aspek berkenaan dengan fotografi.

Mungkin ada yang mau menambahkan?
Akhir kata, selamat belajar dan salam jepret!



sumber foto

Senin, 11 Januari 2010

Unusual photo angle

Unusual photo angle atau sudut pengambilan foto yang tidak biasa sering dilakukan atau memang seharusnya dilakukan oleh para fotomania agar obyek-obyek foto yang mereka ambil tidak terasa seperti foto dokumentasi biasa. Hal ini setidaknya bisa memberikan efek yang positif bagi fotomania agar dapat melakukan pendekatan yang kreatif jika menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya di dalam kehidupan sehari-hari.

Gunakan pemikiran yang tidak biasa atau 'out of the box', untuk menemukan sudut-sudut atau angle-angle pengambilan gambar yang tidak biasa, dengan begitu hasil foto kita memiliki nilai lebih dibanding dengan foto yang biasa kita ambil.

Mudah-mudahan tips dan tuntunan di bawah ini memudahkan anda dalam menerapkan pemotretan dengan sudut yang tidak biasa :

1 . Jangan gunakan sudut pandang biasa.
Orang biasa memandang sesuatu dengan cara lurus ke depan, 180*. Kita harus berbeda dari cara seperti itu. Gunakan rumus : agak dari kanan,agak dari kiri, agak dari atas, dan agak dari bawah.

2 . Memanfaatkan efek distorsi.
Lensa sudut lebar ( wide angle ) sekitar 18mm-35mm akan menimbulkan efek distorsi yang unik jika kita dekatkan pada obyek foto kita. Dekatkan pada wajah manusia maka wajah itu akan memanjang, dekatkan pada obyek berbentuk kotak maka ujung-ujung dari obyek tersebut akan lebih pipih atau meruncing.

3 . Berikan ruang kosong.
Sebagai contoh; foto pemandangan pantai yang kosong lalu ditambahkan obyek manusia yang sedang duduk merenung memandangi kejauhan di sudut kirinya. Komposisi yang tidak biasa seperti ini akan memberi nilai lebih karena sudut pandangnya yang tidak biasa. Seperti memberi ruang bagi imajinasi para pemirsanya masing-masing dengan pertanyaan '...kok sebelah sini dibiarkan kosong...kenapa ya?'

4 . Sudut pandang ekstrim.
Pemotretan obyek dari sudut pandang yang ekstrim akan selalu memberi nuansa atau rasa yang berbeda dari pandangan biasa. Misalnya; anak-anak yang sedang bermain kelereng yang difoto dari sudut pandang seekor burung atau ' bird eye view '. Atau orang-orang yang sedang bersepeda di hari Minggu difoto dari sudut pandang seekor kodok. Bisa terbayang, kan?

Pengingat : Obyek biasa dengan sudut pemotretan yang tidak biasa.

Mudah-mudahan bisa membantu. Salam jepret!



Foto : tukangpoto ( memanfaatkan efek distorsi )